Kendari (ANTARA) - Kantor pencarian dan pertolongan atau Basarnas Kendari memberikan pelatihan pemuda karang taruna tentang cara memberi pertolongan dan mengevakuasi korban jika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Senin, mengatakan selain pemuda Karang Taruna Sipammase-Mase, Karang Taruna Bajo, Karang Taruna Beringin Indah, Karang Taruna Watu Bangga, pelatihan potensi SAR itu juga diikuti Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kendari, SAR Hidayatullah dan Gugus Depan Avignam Jagat Samagram (AJS ).
"Kegiatan ini berlangsung di Kantor Basarnas Kendari selama tiga hari terhitung sejak 22-24 Maret 2021. Jumlah peserta sebanyak 30 orang," kata Aris melalui rilis Humas Basarnas.
Ia menyatakan bimbingan teknis (bimtek) pembinaan potensi dasar pertolongan pertama bagi potensi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan pihaknya untuk memberikan keterampilan pencarian dan pertolongan kepada potensi pencarian dan pertolongan dalam melaksanakan pertama pada korban kecelakaan.
Pihaknya akan mendorong para peserta agar mengetahui tentang substansi Basarnas, mampu melakukan tindakan sebagai penolong pertama pada kasus gawat darurat tingkat dasar pada kecelakaan.
Selanjutnya, dapat memiliki pengetahuan dan mampu menjelaskan pedoman pertolongan pertama, memiliki pengetahuan tentang peralatan pertolongan pertama serta memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang penanganan pertama pada korban kecelakaan.
Kegiatan itu untuk mengakomodir harapan dari Komisi V DPR RI dalam rapat dengar pendapat yang menginginkan Basarnas untuk semakin banyak potensi SAR yang dapat terlibat memberikan pertolongan apabila terjadi kecelakaan serta berharap pengetahuan tentang pencarian dan pertolongan adalah bagian dari budaya hidup di lingkungan masing-masing.
"Sehingga kita dapat menjadi bangsa yg kuat dan siap menghadapi apapun jenis musibah yang mungkin terjadi dalam kehidupan kita di masa yg akan datang dan semakin banyaknya Potensi SAR di daerah daerah rawan bencana yang bisa membantu dalam pelaksanaan operasi SAR apabila dibutuhkan," ujarnya.
Para peserta akan mendapatkan materi yang selanjutnya akan dipraktekkan di antaranya teknik pemindahan korban; penilaian korban; BHD dan RJP; perdarahan dan syok; cedera alat gerak dan cedera jaringan lunak.
"Semoga melalui Bimbingan teknik pertolongan pertama bagi potensi pencarian dan pertolongan dapat menghasilkan hasil (output) yang memiliki kompetensi nyata dan dapat dipertanggungjawabkan serta memiliki semangat kemanusiaan untuk memberikan pelayanan jasa di bidang SAR seoptimal mungkin," ujarnya.
Kegiatan ini di buka secara resmi oleh kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi dan dihadiri oleh BPBD Kota Kendari, Danramil Ranomeeto, Kapolsek Baruga, Camat Baruga, Lurah Baruga dan staf ahli anggota DPR-RI.*