Kendari (ANTARA) - Investor yang bergerak di sektor lingkungan PT Sere Raya Agri (SRA) berinvestasi menanam jati nuklir di atas lahan seluas 18 hektare di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) .
Anggota DPR Hugua di Kendari, Rabu mengatakan PT SRA patut diapresiasi karena memiliki komitmen berinvestasi menanam jati di daerah kepulauan.
"Boleh dikatakan hanya "investor gila" yang mau menanamkan modal di sektor penanaman jati, tetapi itu kenyataan. Luar biasa komitmen PT SRA melestarikan lingkungan," kata Hugua, politisi PDI Perjuangan.
Tahap awal PT SRA akan menanam jati nuklir seluas 5 ribu ha di Desa Lakologou Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.
"Terima kasih pada menteri LKH dan perusahaan yang telah berdedikasi untuk berinvestasi di Pulau Muna. Saya juga apresiasi keberanian PT Sele Raya Agri," ujar Hugua.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode itu mengatakan, penanaman pohon jati nuklir ini dapat mengembalikan kebesaran Muna sebagai penghasil Jati terkemuka Indonesia.
Di samping itu, hal tersebut juga dapat melestarikan alam, ramah lingkungan dan pastinya sangat bernilai ekonomi utamanya bagi warga yang mendiami Kabupaten Muna.
Kata politisi PDIP itu, dengan Kayu Jati, Kabupaten Muna dapat menyumbangkan devisa kepada negara dan juga merupakan salah satu bentuk ekonomi hijau yang menjadi tren dunia ke depan.
"Atas nama rakyat Muna dan masyarakat Sultra mengucapkan terimakasih kepada perusahaan yang mau berinvestasi menanam jati nuklir," katanya.
Ia juga mengatakan dengan masuknya investasi ke Muna oleh PT Sele Raya Agri, maka dapat dipastikan investor lain akan berdatangan.
Penanaman jati, menurut Hugua maka hutan menjadi hijau dan melahirkan green produk untuk menekan emisi karbon sebanyak 30 persen yang disetujui pemerintah Indonesia pada komitmen Paris.
"Maka Muna ke depan akan membawa kesejukan bagi dunia. Maka dunia akan memberikan banyak investasi ke Muna," kata Hugua.