Kendari (ANTARA) - PT Pertamina memberikan edukasi kepada insan pers atau jurnalis yang ada di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait manfaat menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang ramah lingkungan dan lebih berkualitas dalam meningkatkan performa kendaraan.
"Kami berharap insan pers di Kendari ini menjadi salah penyambung lidah kami untuk mengajak masyarakat beralih menggunakan produk bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dan ramah lingkungan," kata Sales Branch Manager (SBM) Marketing Operation Region (MOR) Wilayah VII Sulawesi, Mahdi Syafar, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang mengusung tema 'Energi Berkualitas untuk Udara Bersih dan Sehat' bersama insan pers di Kendari, Rabu.
Dikatakan, Pertamina mendukung upaya pemerintah menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat dengan penggunaan BBM ramah lingkungan itu, BBM ramah lingkungan dengan kualitas tinggi tersebut seperti jenis gasoline Pertamax dan Pertamax Turbo, serta produk jenis gasoil Dexlite dan Pertamina Dex, sedangkan BBM yang tidak ramah lingkungan seperti Premium karena oktan rendah.
Merujuk pada ketentuan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No 20 Tahun 2017 kata dia, disyaratkan standar baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor sesuai dengan standar EURO 4 sehingga BBM yang digunakan untuk uji emisi agar minimal mengikuti RON minimal 91 atau CN minimal 51.
"Oleh sebab itu, Pertamina juga terus melakukan edukasi dan mendorong konsumen agar beralih menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan, baik melalui program-program sosialisasi maupun promosi seperti cashback atau undian berhadiah," katanya.
Menurut dia, ajakan penggunaan BBM berkulitas dan ramah lingkungan ini tidak lepas dari komitmen PT Pertamina (Persero) dalam menciptakan udara yang bersih dan sehat.
"Jadi bukan hanya performa mesin yang lebih baik, tetapi juga berpengaruh terhadap lingkungan, dengan kadar buang gas emisi yang lebih rendah," katanya.
Sementara itu, pengamat Kesehatan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Ramadhan Tosepu, dalam kesempatan itu mengatakan penggunaan BBM dengan oktan rendah atau tidak ramah lingkungan seperti Premium, sangat berbahaya untuk kesehatan.
"Pencemaran lingkungan atas penggunaan BBM dengan oktan rendah tersebut tidak serta merta langsung menyebabkan terganggunya kesehatan manusia. Prosesnya itu sangat panjang. BBM dengan oktan rendah (Premium) ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, salah satu dampaknya dapat mengganggu saluran pernapasan manusia," ujarnya.
Ia meminta kepada semua pihak supaya mendukung regulasi terkait penerapan penggunaan BBM berkualitas dan ramah lingkungan, mengharapkan semua pihak termasuk insan Pers untuk menjadi penggunaan BBM ramah lingkungan terus menerus membantu Pertamina mensosialisasikan lebih luas lagi.