Kendari (ANTARA) - Mega proyek tahap kedua pembangunan jalan wisata dari arah Kota Kendari menuju Toronipa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), mulai dikerjakan awal Agustus 2020 setelah mengalami penundaan karena dampak COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra telah menandatangani kontrak kerja dengan PT. PP (Persero) Tbk, BUMN yang mengerjakan proyek multi-tahun pembangunan jalan wisata Kendari-Toronipa dengan nilai anggaran mencapai Rp756 miliar itu.
“Tahun 2020 ini target anggaran pembangunan jalan Kendari-Toronipa sebesar Rp250 miliar, sedangkan sisanya diselesaikan tahun 2021 dan awal tahun 2022,” ungkap Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra Abdul Rahim, di Kendari, Minggu.
Abdul Rahim menjelaskan anggaran Rp756 miliar tersebut untuk merampungkan pembangunan jalan Kendari -Toronipa Konawe sepanjang 11 kilometer dengan lebar jalan 27 meter.
“Kami berharap kepada warga yang lahannya dilalui proyek untuk proaktif bekerja sama dengan pemerintah dalam mempercepat pembebasan lahan, sehingga pekerjaan proyek jalan wisata Kendari -Toronipa, berjalan lancar,” ucap Senior Vice President (SVP) PP Tbk Bandung Sasmintoharjo.
Dana pembebasan lahan milik warga sudah disiapkan Pemprov Sultra sebesar Rp65 miliar, mulai dari wilayah kecamatan di Kendari hingga ke arah Toronipa Kabupaten Konawe.
Sebelumnya tahap awal pekerjaan jalan wisata Kendari-Toronipa telah dibangun sepanjang 3,4 kilometer. Pada awal tahap pertama pemprov mengucurkan anggaran senilai Rp144 miliar bersumber dari APBD Sultra tahun 2019.
Sedangkan dana pembangunan mega proyek tersebut berasal dari pinjaman Pemprov Sultra kepada PT Sarana Multi Infrastuktur (SMI) senilai Rp799.258.216.000, yang disepakati melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan daerah antara Direktur PT SMI Edwin Syahruzad dengan Gubernur Sultra Ali Mazi di Jakarta pada 22 Juli 2020.