Kolaka (ANTARA) - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kolaka, Sultra, mendesak DPRD setempat guna menolak kedatangan tenaga kerja asing (TKA) dari China yang masuk di Bumi Anoa.
Dalam aksinya para aktivis HMi itu melakukan orasi secara bergantian dan membakar ban bekas di halaman kantor dewan itu, Senin.
"Kami mendesak DPRD untuk membuat surat penolakan tenaga kerja asing kepada Presiden RI," Fahrul insani kordinator aksi..
Menurutnya, di saat negara lain menutup diri dari akses luar demi melindungi warga terhadap penyebaran virus Corona, justru Indonesia menjerusmuskan masyarakat khususnya Sulawesi Tenggara dengan menerima ratusan TKA yang akan bekerja di sektor pertambangan.
Usai berorasi, para mahasiswa kemudian diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kolaka, Syarifuddin Baso Rantegau di ruang paripurna dewan serta membacakan pernyataan sikap penolakan TKA di Sultra.
"Kami minta kepada dewan agar menyurat juga ke Gubernur Sultra untuk menolak TKA," ungkap Fahrul.