Baubai (ANTARA) - Warga Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Minggu, memadati objek wisata Pantai Nirwana, menyambut tatanan normal baru dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Salah seorang pengunjung, Muh Pras (30) mengatakan, di tengah keramaian dan dalam suasana COVID-19, anjuran pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan harus dipatuhi.
"Sebenarnya kedatangan kami libur akhir pekan di pantai ini bukan juga akan adanya normal baru, tapi memang sudah lama juga tidak rekreasi," katanya.
Pantauan ANTARA, sejak pukul 07.00 Wita hingga menjelang sore hari, warga yang berkunjung di pantai yang terletak kurang lebih lima kilometer dari pusat Kota Baubau itu cukup ramai.
Para pengunjung dari berbagai kalangan, ada yang datang perorangan maupun berkelompok.
Mereka tidak hanya sekadar menikmati keindahan pantai, tetapi sebagian besar juga memanfaatkan momen dengan mengabadikan gambar menggunakan kamera telepon seluler..
Bahkan dari mereka, ada yang memanfaatkannya sebagai kegiatan terapi untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti stroke, dan asma atau gangguan saluran pernapasan dengan berendam dalam air laut itu.
Dari kawasan pantai, pengunjung juga dapat menyaksikan pemandangan alam pulau terdekat seperti Pulau Kadatua, Pulau Ular, dan Pulau Siompu, serta aktifitas perahu nelayan rakyat yang mondar-mandir di seputaran pantai tersebut.
"Kalau pagi begini air lautnya lebih segar dan cuacanya belum terlalu panas, sehingga kulit badan juga akan tetap tidak pudar," ujar, Rahmat, warga Kecamatan Batupoaro ini.
Menurutnya, sengaja datang bersama keluarga ke pantai tersebut ingin menikmati suasana pantai meskipun tetap mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, dan jaga jarak.
Di kawasan pantai tersebut, para pengunjung juga dapat menikmati sejumlah hidangan kuliner lokal seperti makanan jagung rebus dan minuman buah kelapa muda.
Tidak hanya itu, di kawasan pantai juga warga setempat menyewakan gazebo-gazebo atau tempat istirahat bagi pengunjung sebesar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu per unit.
Ada pula alat pelampung berenang dari ban mobil yang direntalkan sebesar Rp5.000 hingga Rp10.000 per buah, serta sampan kecil sebesar Rp30 ribu.
"Semenjak corona pengunjung sepi. Kalau ramai seperti ini pendapatan kami cukup bagus," ujar salah seorang pedagang.