Komandan Lanud Silas Papare Sentani Marsekal Pertama Tri Bowo kepada Antara, Senin mengatakan, dari lubang yang terdapat di dinding pesawat diperkirakan karena peluru kaliber 5,56 mm dari senjata api yang diduga berjenis M-16.
Namun untuk memastikannya masih perlu dilakukan penyelidikan termasuk apakah senjata api yang digunakan berasal dari helikopter MI 17 yang jatuh dalam penerbangan Oksibil-Sentani, Juni 2019 lalu, kata Marsekal Pertama Tri Bowo.
Kapendam XVII Cenderawasih Kol CPL Eko Daryanto secara terpisah mengaku, belum bisa memastikan apakah senjata api yang digunakan berasal dari reruntuhan helikopter MI 17 atau tidak.
Masih butuh penyelidikan intensif untuk memastikannya, kata Kol CPL Eko.
Helikopter MI 17 yang jatuh di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang membawa 12 crew dan penumpang dengan 11 pucuk senjata api berbagai jenis.
Saat evakuasi jenazah, Sabtu(15/2), ke 11 pucuk senjata api tidak ditemukan di reruntuhan helikopter dan diduga sudah diambil masyarakat.