Jakarta (ANTARA) - Di tengah upaya mengisolasi diri akibat pandemik COVID-19, Anda terkena batuk? Sebaiknya jangan mengonsumsi jeruk untuk membantu mengatasi masalah Anda ini. Mengapa?
Kandungan vitamin C dalam jeruk bisa membantu masalah pernapasan, tetapi tidak cukup mengatasi gejala flu. Jeruk juga mengandung vitamin A, mineral seperti kalsium dan zat besi, serat dan antioksidan salah satunya asam sitrat.
Jika Anda memiliki masalah pernapasan yang menyebabkan penumpukan dahak, makanan yang mengandung asam sitrat dapat membantu. Tetapi asam ini juga bisa membuat Anda batuk, demikian seperti dilansir dari laman Livestrong.
Konsumsi segelas jus jeruk saat batuk? Anda mungkin harus berpikir dua kali. Mengganti segelas jus jeruk dengan teh hangat ditambah jeruk dan madu mungkin jauh lebih baik untuk tenggorokan Anda.
Laman WebMD mencatat, satu sendok teh madu bisa membantu meredakan batuk. Cobalah menambahkan sesendok madu ke dalam teh Anda, tetapi jangan berikan madu pada anak di bawah satu tahun.
Obat batuk mungkin bisa menjadi pilihan. Kandungan ekspektoran membantu Anda mengeluarkan dahak, mengurangi keinginan Anda untuk batuk.
Bagaimana dengan flu?
Asam sitrat dalam jeruk bisa membuat Anda batuk, tetapi vitamin C dalam buah ini mungkin bisa mencegah Anda terkena gejala flu. Bahkan, dosis besar vitamin C dapat membantu mengurangi flu.
Sayangnya, manfaat ini tidak berlaku untuk semua orang. Vitamin C dalam dosis besar telah terbukti membantu mencegah pilek hanya pada orang-orang yang terpapar udara dingin secara singkat atau mereka yang melakukan olahraga berat.
Perlu diingat, jeruk tidak terlalu banyak membantu dalam mengurangi flu yang berkepanjangan.
Anda membutuhkan dosis vitamin C sangat tinggi yakni sekitar 8 gram untuk mengobati flu Anda. Konsumsi vitamin C dalam jumlah yang cukup berarti 75-120 miligram (kira-kira satu buah jeruk) setiap hari.
Anda dapat mencoba vitamin C dosis tinggi namun harus berbicara dengan dokter Anda terlebih dulu.