Jakarta (ANTARA) - Aryna Sabalenka memperoleh gelar keenamnya dengan menjuarai Qatar Open 2020 setelah menyingkirkan Petra Kvitova pada babak final dengan skor 6-3, 6-3 dalam waktu satu jam 14 menit, Sabtu malam waktu setempat.
Petenis asal Belarusia ini melayangkan tujuh ace, 21 winner, dan hanya membuat 15 kesalahan, menurut laporan WTA Tennis, Minggu.
"Ini merupakan hasil dari perjalanan yang panjang, aku memberikan semuanya untuk tenis. Aku hanya fokus kepada tenis dan tidak ada yang lain. Tapi aku sangat tidak menyangka bisa menghasilkan gelar (juara) untuk pertama kalinya di Doha, aku sangat senang, terasa istimewa untukku," kata Sabalenka.
Bagi petenis berusia 21 tahun itu, menjadi juara di Qatar Open untuk pertama kalinya memang sebuah hal yang tak terpikirkan sebelumnya. Terlebih ia mesti menghadapi Kvitova yang dia anggap cukup sulit untuk dihadapi.
"Aku tahu dia (Kvitova) adalah petarung hebat yang akan mengeluarkan semua kemampuannya di babak final. Aku hanya mencoba fokus di setiap poin karena pasti dia akan mencoba untuk membalas dan punya keinginan kuat untuk mengalahkanku," pungkas Sabalenka.
Sementara Kvitova, secara terbuka mengakui bahwa selama pertandingan tersebut dia kesulitan untuk mematahkan pertahanan yang dibuat Sabalenka.
"Saya bermain tidak seperti yang diinginkan, dan dia tidak dengan mudahnya memberiku kesempatan untuk bermain sesuai keinginan. Aryna bermain secara mengagumkan. Jelas dia tidak memberiku celah secara mudah, ada peluang untuk mematahkan servisnya di set kedua pun masih terlalu sulit bagiku untuk melakukannya," kata Kvitova menceritakan.
Sebelum unggul di Qatar Open 2020, Sabalenka sudah mengoleksi lima gelar juara sebelumnya, yaitu Shenzhen Open, Zuhai Open, dan Wuhan Open di tahun 2019, Wuhan Open 2018, dan Mumbai Open 2017.