Baubau (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengapresiasi langkah Dinas Sosial daerah itu yang merespon dengan cepat dalam menangani penyandang disabilitas Aldiansyah (8) warga Kelurahan Batulo Kecamatan Wolio.
"Ini patut kita apresiasi atas ketanggapan dan perhatian yang dilakukan instansi itu. Mudah-mudahan dengan langkah dan upaya seperti itu, setiap warga masyarakat dapat secara cepat terbantu," ujar Anggota DPRD Baubau, Acep Sulfan, di Baubau, Sabtu.
Ia menuturkan, apa yang telah dilakukan Dinsos tersebut bisa di ikuti juga oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Baubau lainnya untuk lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
"Kita menyadari bahwa masyarakat yang membutuhkan pelayanan termasuk penyandang disabilitas merupakan kewajiban pemerintah. Makanya dengan langkah cepat Dinsos ini patut kita apresiasi," katanya.
Pelayanan mudah, cepat dan maksimal oleh instansi Pemkot Baubau, menurutnya pula, sejalan dengan visi misi "Tampil Manis" yang berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
"Harapan kita dengan program-program Pemkot bisa mewujudkan aspirasi dan keinginan warga, sehingga juga secara otomatis akan dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Legislator Partai Gerindra Baubau ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Baubau, Makmun mengatakan, kunjungan pihaknya ke rumah penyandang disabilitas Aldiansyah di Kelurahan Batulo Kecamatan Wolio guna melihat secara langsung kondisi yang bersangkutan untuk bisa didata dalam menerima bantuan di tahun ini.
"Jadi kunjungan kemarin itu karena ada laporan dari masyarakat supaya diprioritaskan untuk dapat bantuan. Alhamdullilah tahun 2020 ini kita target bantuan untuk rehabilitasi disabilitas sebanyak 18 orang. Kalau yang di Batulo ini kita sudah pastikan akan menerima bantuan," ujarnya.
Target 18 orang sasaran penerima bantuan yang sudah dianggarkan itu, tambah dia, akan ditelusuri dikelurahan-kelurahan untuk memferivikasi yang paling membutuhkan sebelum bantuan tersebut disalurkan pada pertengahan tahun ini.
"Kalau nama-nama sudah itu ada dibasis data kami tinggal kita kroscek lagi dirumahnya, karena kriteria yang paling membutuhkan kategori miskin dan terlantar," tandasnya.
Sedangkan bantuan yang akan diberikan, kata Makmun, tergantung dari kebutuhan atau ketunaan bagi penyandang disabilitas. "Misalnya kalau tidak bisa mendengar berarti alat bantu dengar, kalau tidak bisa jalan berarti tongkat atau kursi roda, jadi macam-macam," katanya.