Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan bahwa Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) khususnya di Sultra harus terus mampu menciptakan generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter.
"PGRI harus terus melahirkan anak-anak didik yang berkualitas dan berkarakter, serta aktif dalam mengantisipasi setiap permasalahan dan tantangan yang ada dalam membangun pendidikan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara," kata Ali Mazi dalam sambutannya saat menghadiri acara Konferensi Provinsi Ke-22 PGRI Sulawesi Tenggara tahun 2020, di Kendari, Jumat malam.
Ali Mazi juga mengatakan bahwa PGRI merupakan wadah berhimpunnya para guru profesional, bermartabat, berkarakter dan dinamis, yang telah menjadi modal dasar untuk berkreasi dan berinovasi dalam pengembangan profesionalisme guru, agar dapat menjalankan tugas dan pengabdian, utamanya dalam dunia pendidikan, guna mencerdaskan generasi bangsa.
Baca juga: PGRI Usul Pendidikan Pancasila Dijadikan Mata Pelajaran
Pada kesempatan itu, Ali Mazi kembali menegaskan bahwa visi pembangunan Pemprov Sultra periode 2018-2023 adalah terwujudnya Sulawesi Tenggara yang aman, maju, sejahtera dan bermartabat, yang diupayakan melalui strategi pendekatan gerakan akselerasi pemerataan pembangunan daratan dan lautan/kepulauan, dengan akronim "garbarata".
"Garbarata adalah suatu gerakan pembangunan yang bertumpu pada pusat-pusat pertumbuhan yang bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan di wilayah jazirah dan kepulauan Sulawesi Tenggara, dengan mensinergikan seluruh potensi sumber daya manusia (SDM) secara optimal agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Ali Mazi mengungkapkna bawah peran aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk PGRI, sangat diharapkan dalam proses pembangunan di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Salah satu wujud komitmen Pemprov dalam membangun sektor pendidikan, kata Ali Mazi, adalah berusaha mengatasi permasalahan kekurangan guru di Sulawesi Tenggara. Untuk itu, lanju dia, sejak awal tahun 2019 lalu, Pemprov telah mengangkat guru-guru tidak tetap menjadi guru tetap bukan PNS sebanyak 3.750 orang melalui Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara.
"Disadari bersama bahwa kita menghadapi keterbatasan kapasitas keuangan daerah dalam mengakomodir keberadaan guru-guru tidak tetap ini. tetapi, bagaimanapun juga, kita harus atasi karena keberadaan mereka menjadi kebutuhan nyata di sekolah," ungkap Ali Mazi.
Ali Mazi berharap, konferensi PGRI itu dapat merumuskan isu-isu kebijakan strategis internal PGRI yang dapat bersinergi dengan program strategis pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam bidang pendidikan, khususnya program "Sultra Cerdas".