Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan mendorong para petani di daerah itu untuk menanam padi varietas varietas unggulan guna meningkatkan produktivitas padi.
"Saat ini produksi padi rata-rata petani kita hanya 4 sampai 5 ton per hektare. Tetapi kalau mereka menanam varietas unggulan maka produktivitasnya bisa mencapai 8 ton per hektare," kata plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Ari Sismanto, di Kendari, Rabu.
Disebutkan, varietas unggulan tersebut diantaranya bibit satria 05 yang merupakan salah satu varietas unggulan di Indonesia yang produktivitasnya bisa mencapai 8,5 ton per hektare.
"Selain produktivitas yang tinggi varietas ini memiliki jangka waktu tanam yang pendek hanya mencapai 100 hari sudah bisa dipanen, selain itu beras yang dihasilkan memiliki tekstur nasi yang pulen dan enak serta varietas ini tahan terhadap penyakit," katanya.
Baca juga: Buton Utara petakan kendala pengembangan pertanian organik
Berdasarkan data BPS per 2017, luas lahan sawah di Sultra mencapai 128.685 hektare terdiri 100.121 hektare sawah irigasi dan 28.564 hektare sawah non irigasi yang tersebar pada 15 kabupaten dan kota, sedangkan dua daerah yang tidak memiliki data lahan sawah di Sultra yakni Kabupaten Wakatoni dan Buton Selatan.
Kabupaten Konawe merupakan daerah dengan lahan sawah terluas yakni 40.956 hektare, disusul Konawe Selatan 25.340 hektare, Kolaka Timur 14.700 hektare, Bombana 13.289 hektare, Kolaka 12.181 hektare.
Selebihya berada di bawah puluhan ribu hektare seperti Buton seluas 1.678 hektare, Muna seluas 1.395 hektare, Kolaka Utara seluas 2 .586 hektare, Buton Utara seluas 2.332 hektare, Konawe Utara seluas 4.106 hektare, Konawe Kepulauan seluas 3.656 hektare, Muna barat seluas 3.811 hektare, burung Tengah seluas 51 hektare, Kota Kendari seluas 1.319 hektare, dan kota Baubau seluas 1.357 hektare.