Bandung (ANTARA) - Aktivitas belanja belanja makanan dan minuman secara online (e-grocery) dan jasa titip (jastip) menjadi bisnis digital dalam satu tahun terakhir e-grocery meningkat tajam hingga tiga kali lipat.
"Kami memprediksi pertumbuhan e-grocery dan jastip akan semakin meningkat. Semakin melesat karena keduanya memberikan solusi, bahkan ada layanan groceries online yang profitnya mencapai Rp1,1 miliar per bulan," kata Chief Digital E-commerce Fintech (DEF) Sharing Vision, Nur Islami Javad atau Jeff di Bandung, Rabu.
Jeff menjelaskan salah satu keunggulan yang membuat e-grocery semakin diminati masyarakat karena menjadi solusi belanja kebutuhan dapur, mulai dari buah, sayur, daging hingga ikan.
Dia mengatakan warga yang berbelanja di e-grocery tidak perlu mendatangi pasar atau supermarket untuk mendapatkan kebutuhan dapur tersebut langsung di depan rumah.
"Jadi e-grocery yang sudah menyediakan produk siap masak per paket sesuai resep. Proses pencucian hingga pemotongan bahan baku sudah dilakukan penyedia jasa groceries online," ujarnya.
Menurut dia, keberadaan layanan ini menjadi solusi untuk mengatasi kerepotan ibu rumah tangga yang harus menyediakan makanan sehat bagi keluarga setiap pagi. Apalagi bagi mereka yang juga bekerja di luar rumah.
Kenaikan tren warga berbelanja e-grocery juga ditopang oleh keberadaan layanan transportasi online seperti Gojek maupun Grab.
Diprediksi ke depan layanan e-grocery bukan hanya akan diminati oleh warga perkotaan namun juga menyebar ke semua daerah yang sudah terlayani transportasi online.
Sementara itu, untuk layanan jastip, saat ini layanan tersebut ada dimana-mana dan bukan hanya untuk produk unik khas suatu daerah dan produk impor, namun juga produk yang didiskon.
"Itu rata-rata penyedia layanan jastip saat ini memiliki satu hingga dua orang asisten. Keuntungan mereka juga cukup besar. Biasanya penyedia layanan jastip memasarkan jas amereka melalui grup pesan instan dan media sosial," katanya.