London (ANTARA) - Seorang pria Inggris, Senin (25/11), mengakui menjalankan rencana ilegal menyangkut 39 migran Vietnam, yang ditemukan tewas di bagian belakang truk yang ia kendarai.
Supir tersebut, Maurice Robinson, juga mengakui melakukan kejahatan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, ia tidak diminta untuk mengajukan permohonan atas 41 dakwaan lainnya, termasuk 39 dakwaan pembunuhan dalam kasus itu, yang kemudian menyorot praktik penyelundupan dan perdagangan manusia.
Robinson (25 tahun), yang adalah warga Provinsi Irlandia Utara-Inggris, memberikan pernyataan pada persidangan dengar-pendapat di pengadilan London dari penjara tempat ia ditahan.
Sidang itu digelar satu bulan setelah 39 jasad ditemukan di truk di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 kilometer sebelah timur London.
Sebanyak 31 dari korban tewas tersebut adalah laki-laki dan delapan sisanya perempuan.
Korban tertua berusia 44 tahun dan tiga lainnya berusia di bawah 18 tahun, termasuk remaja putra berusia 15 tahun.
Sebagian besar korban berasal dari provinsi Nghe An dan Ha Thinh di Vietnam tengah-utara. Di daerah itu, banyak penduduk pindah karena lapangan kerja yang minim serta berbagai faktor lainnya yang menjadi pemicu.
Banyak orang miskin di negara-negara Asia, Timur Tengah dan Afrika menempuh perjalanan berbahaya ke Eropa bagian barat dengan harapan bisa membangun kehidupan yang lebih baik. Mereka kerap melakukan perjalanan itu setelah membayarkan uang dalam jumlah besar kepada kelompok-kelompok penjahat.
Robinson mengaku melakukan persekongkolan dengan sejumlah orang antara 1 Mei 2018 dan 24 Oktober 2019 untuk membantu perpindahan penduduk secara ilegal. Ia juga mengaku mendapatkan uang dari hasil kejahatan.
Tanggal persidangan terhadap Robinson belum diputuskan namun ia direncanakan untuk kembali hadir di pengadilan pada 13 Desember.
Satu pria lainnya dari Irlandia Utara, Christopher Kennedy (23 tahun), muncul di sidang dengar-pendapat terpisah pada Senin. Ia didakwa mengatur perjalanan orang-orang dalam praktik eksploitasi. Kennedy juga didakwa bersekongkol melanggar hukum imigrasi.
Tersangka ketiga, Eaman Harrison (22 tahun), juga berasal dari Irlandia Utara, didakwa 39 pembunuhan serta melakukan perdagangan manusia dan pelanggaran keimigrasian. Ia ditangkap di Republik Irlandia dan pihak berwenang Inggris sudah memulai proses ekstradisi terhadapnya.
Kepolisian Inggris mengatakan pada Senin bahwa pihaknya telah menangkap satu lain orang dalam penyelidikan kasus itu.
Seorang pria berusia 36 tahun ditangkap di London Timur atas "kecurigaan melakukan pembantaian manusia, bersekongkol memperdagangkan manusia dan membantu perpindahan penduduk secara ilegal" dalam kaitannya dengan kematian para migran Vietnam tersebut, kata Kepolisian Essex.
Kepolisian Vietnam, sementara itu, sudah menahan 10 orang terkait kematian puluhan warga Vietnam di truk London tersebut.