Jakarta (ANTARA) -
Peringatan ke-39 HPS yang diselenggarakan di Desa Pudambu, Kecamatan Angantan, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Sabtu, bertema internasional "Our Actions Are Our Future. Healthy Diets for a #ZeroHunger World" dan tema nasional "Teknologi Industri Pertanian dan Pangan Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045".
"Kami berharap para gubernur, bupati, partai politik dan pemangku kepentingan memiliki cara pandang yang baik dan wajib bagi semua pihak untuk memajukan pertanian. Sebab masalah pertanian adalah masalah pertahanan pangan menyangkut pertahanan negara," kata Syahrul dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Syahrul menilai tema HPS dipilih dengan pertimbangan antara lain bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Indonesia berpotensi besar untuk mewujudkan kedaulatan pangan tersebut, sehingga Kementan terus bekerja keras dalam menerapkan
teknologi industri pertanian untuk mewujudkan peningkatan dan kesejahteraan petani serta pemenuhan lumbung pangan dunia 2045.
Langkah nyatanya adalah melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, baik untuk konsumsi, industri dan substitusi impor, bahkan peningkatan ekspor.
Selain itu, Syahrul menekankan melalui HPS ini diharapkan dapat membangun pertanian berkelanjutan ramah lingkungan sebagai paradigma pembangunan Pertanian ke depan. Dengan begitu, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan bermutu dan memiliki daya saing baik di dalam maupun luar negeri.
Potensi yang besar di sektor pertanian adalah modal dasar untuk peningkatan produksi komoditas terutama padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging, gula, buah-buahan; komoditas perkebunan serta peternakan.
Ia mengajak kepada seluruh komponen pelaku pertanian agar berupaya sekuat tenaga bekerja keras meningkatkan produksi pangan pokok untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
"Saya akan bicara dengan Kementerian Desa, Kementerian PUPR dan kementerian lainnya untuk sama-sama memajukan pertanian," katanya.
Melalui HPS ini, Syahrul meminta agar Pangdam dapat memberi perhatian khusus terhadap komoditas perkebunan. Selain itu, diharapkan agar setiap provinsi ada percontohan pengembangan kawasan pertanian dari hulu ke hilir.
"Saya berharap agar melalui pelaksanaan dapat mendorong dan menjaring investasi pertanian di dalam dan luar negeri," kata Syharul.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan Peringatan ke-39 HPS ini harus dapat memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional dengan melibatkan seluruh komponen pemerintah dan elemen masyarakat untuk menjaga kedaulatan pangan.
Menurut dia, potensi pangan di Sulawesi Tenggara menjadi modal penting untuk memajukan daerah dan memberikan kontribusi pangan secara nasional.
"Untuk itu, kami sangat membutuhkan dukungan dari Kementan dan kementerian terkait agar menempatkan program-program strategis nasional sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkat perekonomian masyarakat," kata Ali.