Wanggudu (ANTARA) - Warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini terus bertambah mencapai 5.111 jiwa atau 1.420 kepala keluarga (KK).
Kepala Badan Penanggulangan bencana (BPBD) Sultra, Boy Ichwansyah, Selasa, mengatakan pengunsi tersebut berasal 13 desa atau enam kecamatan yang ada di daerah itu.
"Para pengungsi berada di tenda-tenda darurat yang telah dibangun oleh pemerintah dan pihak warga sendiri," katanya.
Disebutkan, kerusakan lain yang ditimbulkan dari banjir bandang tersebut adalah merendam 1.235 unit rumah warga.
"Bahkan ada rumah warga yang hanyut terbawa arus sebanyak 185 unit. Kemudian lima masjid terendam, lima SD terendam dan tiga SMP terendam," katanya.
BPBD Kabupaten Konawe Utara menyebutkan, warga yang mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu sejak 2 Juni 2019 sudah mencapai 4.585 orang atau 1.340 kepala keluarga (KK).
Titik lokasi banjir di daerah itu mencapai 13 desa yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.
Ke 13 desa tersebut berada di Kecamatan Langgikima, Asera, Oheo, Landawe, Wiwirano, dan Andowia. Banjir itu akibat hujan yang turun dengan intensitas tinggi sehingga 3 sungai meluap yakni Sungai Lalindu, Wadolo dan Wadambali.
Sedangkan penyaluran logistik bantuan untuk korban musibah banjir pada empat kecamatan terisolir di Kabupaten Konawe Utara, seperti Kecamatan Oheo, Langgikima, Landawe dan Wiwirano, menggunakan Helikopter milik BNPB Pusat.