Kendari (ANTARA) - Pemakaian bahan bakar avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) naik 13 persen dari semula 35,31 KL/hari menjadi 40 KL/hari.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, di Makassar, mengatakan, lonjakan pemakaian avtur tertinggi berikitunya adalah Bandara Mutiara 9 persen dari 29,88 kl menjadi 33,00 kl.
"Kemudian Bandara Hasanuddin 5 persen yakni 774,58 kl menjadi 811,71 kl, Bubung 5 persen yakni 4,76 kl menjadi 7,19 kl, Bandara Sam Ratulangi 3 persen yakni 127,5 kl menjadi 131,34 kl, Bandara Jalaluddin 2 persen yakni 12,33 kl menjadi 131,34 kl serta Bandara Tampa Padang 1 persen yakni 2,37 kl menjadi 2,4 kl," katanya.
Khusus untuk DPPU Hasanuddin, meski selama 2 minggu tersebut diprediksi secara prosentasi hanya mengalami peningkatan 5 persen, tetapi menurut Hatim, pihaknya memberikan pengawasan ekstra.
"Karena secara volume, konsumsi avtur di Hasanuddin terbesar dan mencapai 78,5% dari total volume konsumsi avtur di wilayah MOR VII," ujarnya.
Untuk itu kata dia, di Hasanuddin, pihak Pertamina menyiagakan 9 kendaraan refueling dari total 38 kendaraan yang ada. Sedangkan 27 dari total armada bridger, pihaknya menyiagakan 12 kendaraan di Bandara Hasanuddin.
"InsyaAllah Pertamina siap menyuplai kebutuhan avtur di 7 DPPU yang tersebar di seluruh Sulawesi," tutupnya.