BMKG ingatkan gelombang laut 2,5 meter di perairan Sultra
Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Sulawesi Tenggara mengeluarkan rilis terkait kondisi tinggi gelombang laut di perairan di Sultra, termasuk Laut Banda dan sekitarnya yang diperkirakan mencapai 2,5 meter, sehingga bagi pengguna jasa angkutan laut diminta untuk tetap waspada.
Petugas prakiraan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Gabriella Larasasti, di Kendari, Senin, menyebutkan sedikitnya ada tujuh wilayah perairan yang menjadi titik perhatian terkait kondisi gelombang yang setiap hari dipantau, termasuk kondisi arah angin yang biasa membahayakan bagi nelayan .
Adapun wilayah yang menjadi titik pantau yakni perairan Baubau, Kepulauan Wakatobi, perairan Menui-Kendari, Laut Banda di timur Sultra, Teluk Tolo, Kepulauan Banggai dan perairan Kepulauan Sula.
"Saat ini, kondisi tinggi gelombang di wilayah itu masih tergolong normal antara 1,0 meter hingga 1,5 meter. Kecuali di Laut Banda dan Kepulauan Wakatobi tinggi gelombang antara 2,0 meter hingga 2,5 meter atau lebih, dengan kecepatan angin rata-rata bertiup 2-20 knot," kata Gabriella.
Sementara terkait prakiraan curah hujan yang terjadi pada hari ini dan hingga Selasa (14/5), petugas BMKG Kendari, Adi Istioyono merilis bahwa prakiraan di wilayah Sultra secara keseluruhan pada pagi hari masih berpotensi hujan ringan di Kota Baubau, Bombana, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Buton Utara, Muna, Muna Barat, Wakatobi, Kendari dan Konawe Kepulauan.
Sementara pada siang dan sore hari, juga berpotensi hujan sedang di wilayah Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka Timur dan Bombana. Hujan Ringan di wilayah Konawe Kepulauan, Kolaka dan Kolaka Utara. Hujan Lokal di wilayah Baubau dan Buton Tengah.
Baca juga: Prakiraan cuaca, Wilayah Sultra cerah hingga berawan
"Pada malam hari hingga dini hari nanti, berpotensi hujan ringan di wilayah Konawe Utara dan Kolaka Utara, Kendari, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Utara, Bombana, Muna, Muna Barat dan Buton Utara," ujarnya.
Suhu udara berkisar 25-31 derjat Celcius dengan kelembapan udara antara 70 - 95 persen, di mana kecepatan angin bertiup dari timur ke selatan per 2 - 30 km/jam.
Petugas prakiraan Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Gabriella Larasasti, di Kendari, Senin, menyebutkan sedikitnya ada tujuh wilayah perairan yang menjadi titik perhatian terkait kondisi gelombang yang setiap hari dipantau, termasuk kondisi arah angin yang biasa membahayakan bagi nelayan .
Adapun wilayah yang menjadi titik pantau yakni perairan Baubau, Kepulauan Wakatobi, perairan Menui-Kendari, Laut Banda di timur Sultra, Teluk Tolo, Kepulauan Banggai dan perairan Kepulauan Sula.
"Saat ini, kondisi tinggi gelombang di wilayah itu masih tergolong normal antara 1,0 meter hingga 1,5 meter. Kecuali di Laut Banda dan Kepulauan Wakatobi tinggi gelombang antara 2,0 meter hingga 2,5 meter atau lebih, dengan kecepatan angin rata-rata bertiup 2-20 knot," kata Gabriella.
Sementara terkait prakiraan curah hujan yang terjadi pada hari ini dan hingga Selasa (14/5), petugas BMKG Kendari, Adi Istioyono merilis bahwa prakiraan di wilayah Sultra secara keseluruhan pada pagi hari masih berpotensi hujan ringan di Kota Baubau, Bombana, Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Buton Utara, Muna, Muna Barat, Wakatobi, Kendari dan Konawe Kepulauan.
Sementara pada siang dan sore hari, juga berpotensi hujan sedang di wilayah Kendari, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kolaka Timur dan Bombana. Hujan Ringan di wilayah Konawe Kepulauan, Kolaka dan Kolaka Utara. Hujan Lokal di wilayah Baubau dan Buton Tengah.
Baca juga: Prakiraan cuaca, Wilayah Sultra cerah hingga berawan
"Pada malam hari hingga dini hari nanti, berpotensi hujan ringan di wilayah Konawe Utara dan Kolaka Utara, Kendari, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka Utara, Bombana, Muna, Muna Barat dan Buton Utara," ujarnya.
Suhu udara berkisar 25-31 derjat Celcius dengan kelembapan udara antara 70 - 95 persen, di mana kecepatan angin bertiup dari timur ke selatan per 2 - 30 km/jam.