Baubau (Antaranews Sultra- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melakukan pemeriksaan urine pada tiga moda transportasi darat, laut dan udara sebagai upaya mengantisipasi adanya penyalahgunaan barang haram tersebut bagi operator transportasi dalam melayani perjalanan masyarakat pada libur akhir tahun perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kepala Seksi Pemberantasan BNN Baubau, AKP Anwar, di Baubau, Kamis, mengatakan, kegiatan pengawasan dan pencegahan pada beberapa tempat jalur transportasi tersebut merupakan perintah sesuai telegram Deputi Pemberantasan BNN Pusat yang juga secara berjenjang diteruskan dari BNN Provinsi Sultra.
“Jadi kami dalam melakukan tes urine untuk jalur transportasi darat khususnya terhadap sopir luar dan dalam kota di terminal Waromosio Kelurahan Kadolomoko sebanyak 22 orang hasilnya negatif," ujar Anwar, dalam pres rilis pengungkapan kasus BNN Baubau tahun 2018, yang didampingi Kepala Seksi Rehabilitasi,Al Azym dan Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Baubau, La Ode Ali Husain.
"Begitu pula untuk jalur transportasi udara khususnya bagi kru pesawat yakni pilot,co-pilot dan pramugari serta ASN Bandara Betoambari hasilnya negatif,” tambahnya.
Anwar yang juga mantan Kasat Narkoba Polres Baubau mengatakan, selain melaksanakan pengawasan dan pencegahan pada jalur transportasi darat dan udara, pihaknya juga melakukan tes urine terhadap karyawan dan pengunjung pada tiga Tempat Hiburan Malam (THM) di daerah itu, dimana pemeriksaan yang belum lama ini digelar ditemukan sebanyak empat orang yang positif menggunakan benzo diasefin.
Benzo diasefin, menurut dia, adalah obat yang dikategorikan sebagai obat fisiko aktif yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikologi seperti gangguan kecemasan dan insomnia yang tidak sembarang dijual harus melalui resep dokter, karena obat tersebut bila disalah gunakan dapat berakibat fatal.
“Contoh kasus pernah ada yang kelebihan dosis hingga berhalusinasi dan berjalan tanpa busana karena melebihi dosis yang ditentukan, karena obat ini tergolong keras dan harus dalam pengawasan. Oleh karena itu, apabila mendapatkan seperti itu kami mengkroscek terlebih dahulu apakah penggunaan obatnya secara legal atau tidak,” ujarnya, seraya menambahkan juga akan berkoorinasi dengan tempat penjualan supaya tidak sembarang untuk memberikan obat itu.
Sedangkan untuk pencegahan dan pengawasan pada jalur transportasi laut khususnya di pelabuhan, kata dia, pihaknya masih menunggu tindak lanjut dari pimpinan yang kemungkinan akan dijadwalkan dalam satu atau dua hari ke depan.
Dalam pelaksanaan kegiatan selama 2018, menurut dia, BNN Baubau mulai aktif pada Maret 2018,meskipun dengan keterbatasan personel akan tetapi pihaknya semaksimal mungkin melakukan kegiatan-kegiatan seperti dengan BNN lainnya di Indonesia.
“Jadi kami khusus di pemberantasan karena belum mempunyai anggaran sehingga baru sebatas melakukan razia, penyelidikan dan pemetaan peredaran gelap narkoba diwilayah Baubau,” katanya seraya menambahkan beberapa seksi sudah ada dukungan anggaran dengan sudah melakukan kegiatan seperti yang lain.