Jakarta (Antaranews Sultra) - Kantor Berita Antara siap perbarui kerja sama dengan Radio Taiwan Internasional terkait pertukaran informasi dalam bentuk audio, foto, video dan berbahasa Mandarin.
"Saat ini kami ingin perbarui isi kerja sama dengan Radio Taiwan International terkait pertukaran informasi dalam bentuk audio, visual, video, dan berbahasa Mandarin," ujar Direktur Pemberitaan Antara Akhmad Munir saat menerima kunjungan delegasi Radio Taiwan International di Kantor Berita Antara, Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan Kantor Berita Antara juga ingin bekerjasama dalam hal pertukaran informasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan, promosi pariwisata dan perdagangan.
Ada potensi besar yang bisa dikerjasamakan terutama hal -hal yang menyangkut kepentingan Indonesia di Taiwan. Pertama, pertukaran informasi terkait dinamika kehidupan TKI di Taiwan.
"Kalau ada TKI yang berhasil itu bisa menginspirasi masyarakat Indonesia," katanya.
Kemudian, pertukaran informasi pariwisata penting seiring meningkatnya jumlah wisatawan Indonesia ke Taiwan.
Berdasarkan data Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Jakarta bahwa jumlah wisatawan asing dari Indonesia yang berkunjung ke Taiwan meningkat sebesar 46 persen di tahun 2017. Di tahun 2017 jumlah wisatawan dari Indonesia ke Taiwan mencapai lebih dari 189 ribu orang.
"Ketiga, pertukaran informasi perdagangan antara Indonesia dan Taiwan," kata dia.
Ia mengatakan Antara memproduksi berbagai platform berita, yaitu teks, video, foto, infografis dan kesemuanya.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Antara Budi Setiawanto mengajak Radio Taiwan International untuk mengisi konten berita berbahasa Mandarin di kanal antaranews.com.
Namun, isu berita yang berbahasa Mandarin itu terkait ke-Indonesiaan.
"Perlu diingat bahwa di Indonesia juga banyak etnis Tionghoa dan banyak juga tenaga kerja asing yang berbahasa Mandarin," ujar dia.
Terkait kerja sama konten itu ada yang baru seperti video, yang mungkin akan dipasang di web antaranews.com
Dalam kesempatan yang sama, Ombudsman Redaksi Antara Bambang Purwanto mengatakan Antara dan Radio Taiwan International bisa menyelenggarakan pameran foto sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata Indonesia maupun Taiwan.
"Indonesia sedang mempromosikan 18 destinasi utama sementara Taiwan mempromosikan "halal tourism". Ini adalah pasar yang besar bagi Taiwan karena Indonesia populasi muslim besar. Karena itu ada satu mekanisme yang bisa kami tawarkan yaitu pameran foto," kata dia.
Apalagi pameran foto itu dapat juga dilaksanakan dalam bentuk buku foto. Jadi yang ingin mengenal Indonesia maupun Taiwan bisa membaca buku foto itu.
"Untuk program magang, kita bisa mengirim satu dua wartawan untuk melakukan proses magang di Radio Taiwan maupun Antara," ujar dia.
Sementara itu, Chairperson Radio Taiwan International, Lu Ping menyambut baik permintaan Kantor Berita Antara untuk perbarui isi kerja sama yang telah terjalin selama ini antara kedua belah pihak sejak Desember 2009.
"Tentu saja itu kami sangat berterima kasih untuk pembaharuan memorandum of understanding (MoU) terkait audio, visual, foto, video, maupun berbahasa Mandarin," ujar Lu Ping.
Untuk kerja sama pertukaran informasi TKI, pariwisata, perdagangan, bukan suatu masalah bagi Radio Taiwan International
"Untuk kerjasama pameran foto bisa kita tindaklanjuti bersama. Tapi dalam pameran foto itu bisa ditambahkan suatu kegiatan bagaimana bisa merasakan kehidupan Indonesia di Taiwan. Ada penambahan berbagai variatif, sehingga pameran foto itu bisa menjadi acara yang sangat besar," ujar dia.
Kemudian, Lu Ping mengatakan program pertukaran wartawan Kantor Berita Antara dan Radio Taiwan International dapat dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Pertukaran jurnalis juga bisa langsung dilakukan , karena banyak sekali teman jurnalis dari berbagai negara yang magang di Radio Taiwan International," kata dia.
Selain itu, dia mengatakan penandatanganan pembaharuan isi kerja sama itu dapat dilakukan pada Desember mendatang.
"Kami menargetkan pada bulan Desember tahun ini, karena pada 24 november akan digelar pemilu untuk bupati, walikota dan anggota DPRD di Taiwan. Usai pemilu kita bisa menindaklanjuti penandatangan pembaruan MOU itu," kata dia.
Terkait isi kerja sama secara detail, lanjut dia, Radio Taiwan International akan berdiskusi dengan penasehat hukum agar tidak menyinggung pihak lain.