Wanggudu (Antaranews Sultra) - Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Bambang MM, membuka kegiatan sosialisasi terkait program peremajaan kelapa sawit khususnya di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara.
Sosialisasi peremajaan perkebunan kelapa sawit dibuka Bupati Konut?Dr Ruksamin didampingi Wakil Bupati Raup serta dihadiri pula oleh dua Direktur Perkebunan dan Benih, Kadis Perkebunan Sultra Yesna Suarni, dan unsur yang mewakili dari TNI/Poliri dan sejumlah pimpinan SKPD di salah satu hotel Wanggudo Konut, Senin.
Menurut Dirjen Perkebunan, kegiatan sosialisasi yang ditempatkan di Konawe Utara karena areal perkebunan kelapa sawit cukup luas dibanding wilayah kabupaten lain di Sultra.
"Sengaja kita adakan pertemuan sosialisasi di Konut karena dari luas sekitar 25 ribu hektare perkebunan sawit di Sultra, sekitar 75 persen ada di Konawe Utara," kata Bambang.
Menurut Dirjen, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian memberi perhatian khusus bagi petani sawit di daerah ini untuk peremajaan tanaman sawit yang sudah tergolong usia tua.
"Jadi tanaman sawit yang usianya di atas 20 hingga 25 tahun itulah yang akan kita remajakan, dengan cara memusnakan lalu mengganti bibit tanaman baru yang unggul," kata Dirjen.
Para petani pemilik lahan sawit nantinya akan diberi bantuan dana sebagai pengganti dan biaya operasional pengolahan lahan senilai Rp25 juta hingga Rp35 juta per hektare yang diberikan secara bertahap melalui kelompok tani.
Dirjen yang juga mantan Kadis Perkebunan dan Hortikultura Sultra itu mengatakan target peremajaan kebun kelapa sawit milik petani di Sultra tahun 2018 ini dialokasikan seluas 2.500 hektare yang tersebar pada delapan kabupaten di Sultra.
"Yang pasti bahwa dari luas areal peremajaan kelapa sawit itu terbanyak di Konawe Utara, sebab awal perkebunan kelapa sawit ada di daerah ini," tutur Bambang.
Bupati Konut Ruksamin memberikan apresiasi kepada Dirjen Perkebunan yang telah memberi perhatian besar kepada petani khususnya petani kelapa sawit di daerah itu.
"Ini sangat luas biasa, dengan program peremajaan kelapa sawit, para petani sawit yang kebunnya selama ini tidak produktif lagi bisa kembali bergairah untuk mengelola lahannya, sebab dengan program peremajaan dalam jangka 2-3 tahun tanaman sawit dengan bibit unggul sudah bisa berproduksi," ujarnya.
Rangkaian sosialisasi peremajaan kelapa sawit yang dihadiri sejumlah petani kelapa sawit dari beberapa perwakilan kabupaten, dilanjutkan dengan dialog antara Dirjen dengan para petani sawit yang dipimpin Kadis Perkebunan Sultra sebagai moderator.