Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan tes urine secara mendadak terhadap penyedia jasa transportasi untuk memastikan menggunakan atau tidak barang terlarang.
Humas BNN Sultra Adi Ray di Kendari, Kamis, mengatakan tes urine serangkaian arus mudik lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah menyasar para pilot, pramugari, sopir angkutan penumpang, anak buah kapal dan nahkoda kapal.
"Para sopir kendaraan angkutan, pilot dan pramugari? pesawat dan anak buah kapal dan nahkoda harus bersih dari narkoba demi keselamatan penumpang dalam perjalanan," kata Adi.
Pengguna narkoba dalam menjalankan aktivitasnya dipastikan tidak berpikir dan bertindak normal karena Narkoba menjadikan seseorang gagal mencapai cara berpikir yang ideal.
"Bisa dibayangkan kalau seorang pilot, seorang sopir angkutan dan juru kemudi kapal gagal mendarat karena pengaruh obat terlarang. Tes urine secara mendadak salah satu antisipasi yang berniat menggunakan obat berbahaya? tersebut," katanya.
Jika dalam tes urine terindikasi menggunakan narkoba maka oknum penyedia jasa transportasi tidak diperbolehkan menjalankan aktivitas karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Bagi pengguna yang bersedia menjalani rehabilitasi dapat menggunakan fasilitas BNN. Tidak perlu malu diketahui teman atau tetangga karena rehabilitasi pasien narkoba adalah salah satu peran pemerintah," ujarnya.?? ?
Petugas BNN Sultra yang dikawal personel kepolisian menyasar awak penerangan di Bandara Haluoleo Kendari, penyedia jasa transportasi laut di pelabuhan Nusantara Kendari, terminal angkutan penumpang dalam kota dan luar kota di Baruga dan terminal angkutan penumpang di Puuwatu.
Kapten KM Bahari Ekspress Wili (50) mengatakan pemeriksaan urine bermanfaat bagi yang bersangkutan dan juga orang lain.
"Saya terkejut karena secara mendadak diminta turun dari kapal dengan dalih memediasi permasalahan antarpenumpang. Ternyata digiring ke kamar mandi untuk keperluan tes urine," kata Wili.