Kendari (Antaranews Sultra) - Sulawesi Tenggara secara resmi melakukan kegiatan ekspor perdana hasil komoditas perikanan laut melalui Bandara Haluoleo Kendari, Jumat.
Ekspor perdana yang dilakukan pengusaha lokal di Kendari melalui kargo Bandara Haluoleo tersebut diresmikan oleh Pejabat Sekretaris Daerah Sultra, Hj Isma.
Ekspor itu turut dihadiri beberapa pejabat di antaranya Kepala Bandara Haluoleo, Rudi Richardo, Kepala Bea Cukai Kendari, Denny Benhard, Plt Wali Kota Kendari, Sulkarnain, Wakil Bupati Konawe Selatan, Arsalim, Ketua DPRD Konawe Selatan, Irham Kalenggo, Kepala Dinas Perindag Sultra, Siti Saleha, unsur Forkopimda Sultra, OPD Sulra, OPD Kendari dan OPD Konawe Selatan.
Sekda Sultra, mengapresiasi atas upaya berbagai pihak terkait sehingga ekspor hasil perikanan Sultra, dokumen administrasinya semua dilaksakan di Sultra
"Harapan kita, ke depan tidak hanya hasil produksi komoditas perikanan yang bisa diekspor langsung dari Bandra Haluoleo, tetapi juga komoditas perkebunan dan pertanian," katanya.
Kepala Bandara Haloloe, Rudi Richardo, mengatakan, ekspor dengan dukungan administrasi internasional adalah pertama di Sultra, selama ini hanya dokumen domestik.
"ini sangat membantu pelaku usaha karena biasanya di bandara transit akan dilakukan pemeriksaan ulang dan dilakukan dokumentasi internasional," katanya.
Saat pemeriksaan ulang itu kata Rudi, bisa menimbulkan risiko, baik kerusakan maupun kematian, sekarang yang sudah disegel di Kendari bisa langsung ke luar negeri.
"Semua ini bisa terjadi karena adanya sinergi semua intansi terkait," katanya.
Kepala Beacukai Kendari, Benny Benhard, mengatakan ekspor perdana hasil perikanan di Sultra melalui bandara Haluoleo itu bukan merupakan akhir dari upaya mendukung ekspor langsung dari daerah itu.?
"Tetapi awal kebangkinan ekspor hasil perikanan dan pertanian di wilayah Sultra. Ekspor perdana ini diharapkan memberikan keyakinan pelaku ekspor lainnya untuk lakukan hal serupa memulai mengurus administrasi yang merupakan dokumen internasional di Kendari," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Sultra, Siti Saleha, mengatakan dengan dilaksanakannya dokumen administrasi ekspor di Kendari, maka ekspor tersebut sudah tercatat sebagai hasil ekspor provinsi Sultra.
"Selama ini banyak komoditas kita yang diekspsor tetapi tidak tercatat sebagai ekspor dari Sultra, karena dokumen administrasi ekspornya dilakukan di daerah lain seperti Jakarta dan Makassar," katanya.
Ekspor itu ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan komoditas ekspor oleh Sekda Sultra, berupa kepiting Bakau dalam box di Kargo Bandara Haluoleo yang akan dikirim ke Singapura.