Kendari (Antaranews Sultra) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Tenggara dr Zuhuddin Kasim menyebutkan sebanyak 32,8 persen dari seluruh penderita kasus Tuberkulosis (TB) yang ada daerah ini dapat disembuhkan.
"Namun hal ini sangat bergantung dengan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan sampai tuntas," kata Zuhuddin Kasim, saat menggelar Rapat Koordinasi Teknis Progam prioritas P2P Provinsi Sultra 2018-2020, di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) yang difokuskan yaitu upaya penurunan penderita TB dengan starategi menemukan kasus pemderita TB-nya kemudian diobati sampai sembuh.
"Kendala yang ada karena untuk menemukan penderita TB itu yang sulit, sehingga sangat diharapkan petugas kesehatan di seluruh kabupaten dan kota bisa berkomitmen untuk menemukan kasus-kasus penderita TB tersebut di wilayahnya masing-masing," katanya lagi.
Ia berharap, penderita TB lainnya bisa teratur mengkonsumsi obat agar bisa sembuh total seperti 32,8 persen penderita yang sudah sembuh tersebut.
"Tetapi fakta di lapangan bahwa tidak bisa dipungkiri masih banyak juga penderita TB belum teratur menjalani pengobatan, sehingga kesembuhannya akan susah," ujarnya pula.
Dia menjelaskan, obat TB yang diberikan kepada penderita adalah obat yang sangat keras, kadang orang minum itu kalau ada keluhan sakit pasti langsung hilang, sehingga kecenderungannya untuk tidak melanjutkan pengobatannya itu sangat besar.
"Kami memiliki strategi lainnya yang disebut pengawas minum obat, yaitu keluarga terdekat dari penderta TB tersebut," katanya lagi.