Kendari (Antaranews Sultra) - Harga gula merah aren di sejumlah pasar induk dan tradisional di Kota Kendari dan beberapa pasar antarkabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan yang signifikan.
Pantauan di pasar sentral Mandonga, Baruga dan pasar Sentral Kota Kendari, Senin, harga gula aren ditingkat pedagang pengecer mencapai Rp20.000 per kilogram atau mengalami kenaikan antara Rp2.500-Rp3.000 per kilogram yang sebelumnya Rp17.000 per kilogram.
"Kecuali harga ditingkat petani produsen khususnya produk gula aren dari Bombana, harganya masih dijumpai antara Rp14.000 hingga Rp15.000 per kilogram," ujar Jumma (45), pedagang sembako di pasar Baruga.
Ia mengatakan, harga gula merah sering alami fluktuasi karena produksinya tidak menentu, dan tergantung dari para petani yang pengelola (penyedap) aren di daerah itu.
"Berbeda dengan produk gula merah dari kelapa, yang setiap saat banyak di pasaran karena petani pengelola gula merah cukup banyak dijumpai di sejumlah kabupaten Konawe Selatan dan dipasok para pedagang dari luar daerah seperti Sulawesi Selatan dan Pulau Jawa.
"Gula merah aren di Pulau Kabaena Bombana sejak dulu hingga kini cukup digemari para konsumen di pasaran karena kualitasnya terjaga hingga saat ini," ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindag Sultra, Muhammad Ali.
Ia mengatakan, meskipun ada kecenderungan harga gula merah arena alami kenaikan belakangan ini, namun bagi konsumen tidak menjadikan hal meresahkan karena walaupun stoknya berkurang, namun beberapa produk gula antarpulau masih tersedia banyak sehingga tidak menimbulkan kepanikan bagi konsumen.
Ali menambahkan, meskipun gula aren alami kenaikan, namun untuk produk gula pasir di sejumlah pasar belum alami kenaikan dan masih bertahan pada kisaran Rp13.420 per kilogram.