Kendari (Antara Sultra) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas mewakili Gubernur Sultra memimpin upacara memperingati Hari Ulang Tahun Ke-46 Korpri dan HUT Ke-72 Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) di lapangan Kantor Gubernur Sultra, Senin.
Upacara bendera yang berlangsung sederhana itu selain dihadiri pejabat eselon II dan III Setda Provinsi Sultra juga Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Achmad Cahyadi dan unsur instansi vertikal dan BUMN dan BUMD di daerah itu.
Puncak upcata HUT Korpri dan PUPR 2017 itu ditandai dengan pembacaan singkat Lintas Kenagan 3 Desember 1945 itu merupakan momen bersejarah bagi lahirnya para tokoh nasional dibidang PU saat itu.
Sekda Provinsi Sultra saat membacakan sambutan tertulis Menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono menggariskan bahwa program kegiatan ke-PU-an pada tahun 2018 merupakan tantangan yang paling berat di antara instansi vertikal lainnya, karena masih banyak yang belum disempurnakan.
Ia mengatakan anggaran terbesar pada tahun 2018 di Kementerian PUPR mencapai lebih Rp100 triliun atau meningkat dibanding tahun 2017.
Sementara itu, Kepala BPJN XIV Palu yang membawahi dua provinsi (Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara), Achmad Cahyadi saat dimintai tanggapan wartawan usai upacara mengatakan, kegiatan pembangunan jalan dan jembatan nasional di dua wilayah itu kini masih dalam target pemantapan jalan.
Ia mengatakan panjang keseluruhan jalan nasional yang ditangani di wilayahnya mencapai 3.871 kilometer dan sekitar 1.300 kilometer berada di Sultra.
"Tentu kami bekerja keras sesuai dengan target yang diberikan bahwa hingga tahun 2019 mendatang, semua jalan dan jembatan di bawah penangan BPJN wilayah XIV akan selesai," ujarnya.
Dikatakannya, capaian program penangan jalan dan jembatan di wilayah khususnya Sultra kini sudah mencapai 90 persen, walaupun di beberapa titik tertentu kini masih dalam proses pekerjaan, terutama ada beberapa gunung yang harus diturunkan agar tidak menimbulkan kerawanan bagi pengguna yang melintas.
Tanpa menyebut lokasi maupun titik rawan tersebut, namun menurut Acmad Cahyadi, dukungan masyarakat dan semua stakeholder untuk mempercepat penyelesaikan jalan itu sangat menentukan di lapangan, sebab bila masih ada jalan-jalan nasional yang diklaim oleh masyarakat maka tentu menjadi hambatan untuk mempercepat pekerjaan sesuai target.
Di Kendari, kata dia, ada tiga pembangunan jembatan yang kini dalam prose pekerjaan seperti Jembatan Sungai Wanggu dan Jembatan Bolivar dan Teluk Kendari, yang semestinya sudah harus selesai pada tahun 2017, 2018 hingga 2019. Namun semua itu diharapkan bisa terselesiakan sesuai target.