Kendari, Antara Sultra - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) memegang teguh komitmen memerangi korupsi untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presiden LIRA Yusuf Rizal di Kendari, Sabtu, mengatakan LIRA pro-pemerintah tetapi konsisten menjalankan misi dan visi mengontrol penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan yang bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Benar, LIRA pro-pemerintah tetapi tidak segan-segan mengontrol pemerintah dalam menjalankan program pembangunan sehingga terwujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa," kata Yusuf usai melantik kepengurusan LIRA Sultra.
Pengawasan LIRA, menurut dia, bukan bermaksud mencari-cari kesalahan penyelenggara negara tetapi berdasarkan fakta sehingga tidak terkesan fitnah atau pembunuhan karakter.
Ia mengimbau jajaran pengurus dan relawan LIRA senantiasa menjaga citra organisasi dan berjalan sesuai konstitusi sehingga terus menerus mendapat kepercayaan dari masyarakat.
"Pendiri LIRA tidak segan-segan memberhentikan pengurus atau membekukan kepengurusan bilamana terbukti menyalahgunakan visi dan misi organisasi," kata Yusuf.
Koordinator wilayah LIRA yang dikukuhkan adalah Siti Hapsa Bastian sedangkan Gubernur LIRA Provinsi Sultra adalah Emil Nurjamin, Sekretaris Samaluddin dan Bendahara Asni.
Sedangkan Bupati LIRA Kabupaten Konawe adalah Aswan, Sekretaris Herman dan Bendahara Yesi Nurmila.
Turut serta dikukuhkan kepengurusan Pemuda LIRA yang diketuai Alfian Liambo, Sekretaris Sulkarnain dan Bendahara Nining Alista.
Bupati LIRA Konawe Aswan mengatakan agenda prioritas organisasi adalah konsolidasi pengurus hingga tingkat desa.
"Secepat-cepatnya akan dibentuk kepengurusan tingkat desa untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Kontrol pelaksanaan program pemerintah perlu mendapat perhatian serius," kata Aswan.