Baubau (Antara News) - Dana Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dialokasikan di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), hanya terserap sekitar 10 persen.
"Pemerintah Pusat mengalokasikan dana UMKM di Kota Baubau sebesar Rp60 miliar, namun hingga awal Oktober 2016, baru terserap sekitar Rp6 miliar atau 10 persen," kata kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Pemerintah Kota Baubau, Ali Hasan di Baubau, Jum`at.
Menurut dia, UMKM yang terdaftar di Kota Baubau sampai dengan awal Oktober 2016, tercatat sebanyak 4.300 unit.
Dari jumlah UMKM tersebut kata dia hanya sebagian kecil yang memperoleh bantuan dana pemberdayaan ekonomi UMKM.
"Masalahnya, sebagian besar pengelola UMKM yang ada tidak memiliki akses dengan lembaga perbankan yang ditunjuk sebagai penyalur dana kredit UMKM," katanya.
Selain itu kata dia, pihak perbankan dalam menyalurkan kredit UMKM, memberlakukan syarat yang dinilai cukup berat bagi pengelola UMKM.
"Kadang-kadang pihak perbankan meminta agunan yang dianggap tidak masuk akal oleh pihak pengelola UMKM," katanya.
Oleh karena itu kata dia, pihak pengelola UMKM lebih sudah meminjam uang kepada rentenir meski harus menanggung beban bunga pinjaman yang cukup tinggi.
"Pengelola UMKM lebih sudah meminjam dana pada rentenir karena tidak berbelit-belit. Cukup hanya dengan foto copy KTP, dana langsung air," katanya.