Ambon (Antara News) - Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual Badan Ekonomi Kreatif (Be Kraf) RI, Ari Juliano Gema menyatakan upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia merupakan pintu masuk kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Ibu kota provinsi Maluku.
"Ambon memiliki kekayaan alam dan bahari yang sangat menarik dan tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia, tetapi jika dikemas dengan upaya menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia akan menjadi paket lengkap serta pintu masuk kunjungan wisatawan," katanya saat konsultasi publik Ambon menuju kota musik, di Ambon, Kamis.
Menurut dia, sejak disdeklarasikan sebagai kota musik pada tahun 2011 kota Ambon terus berbenah menuju upaya tersebut melalui peran serta berbagai pihak, tetapi upaya untuk mewujudkan sebaga kota musik dunia saat ini sementara dijalankan guna mendapat pengakuan dari Unesco.
"Be Kraf melihat potensi dan bakat alam dari masyarakat Ambon sangat luar biasa ditunjang kemauan, karena itu harus dikembangkan melalui upaya deklarasi Ambon menuju kota musik dunia yang direncanakan akan berlangsung 29 Oktober 2016," katanya.
Ari menjelaskan, keindahan alam kota Ambon merupakan daya tarik bagi wisatawan yang akan datang, apalagi jika ditunjang upaya Ambon sebagai kota musik dunia.
"Kedepan orang akan datang menyaksikan festival musik di Ambon mereka juga dapat menikmati paket lainnya yakni keindahan pantai, bawah laut, kuliner, kerajinan dan keramah-tamahan masyarakat," ujarnya.
Semuanya itu lanjutnya harus menjadi perhatian bersama untuk menyiapkan Sumbar Daya Manusia (SDM) bukan hanya dibidang musik, pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kota Ambon dan kabupaten kota lainnya di Maluku bahkan kawasan Indonesia timur pasti akan mendapatkan dampak positif dari Ambon kota musik dunia, karena itu yang terpenting saat ini jangan hanya pembangunan infrastruktur yang menjadi target utama tetapi SDM," tandasnya.
Ia mengakui, pihaknya juga terus melakukan upaya demi terwujudnya Ambon sebagai kota musik dunia didukung koordinasi linta sektor di kota Ambon, provinsi Maluku dan kementerian terkait.
"Kami coba memfasilitasi kemauan masyarakat Ambon bekerjasama dengan stakeholder. Kerja ini bukan kerja yang mudah yang dapat dilakukan satu hingga dua hari, tetapi butuh waktu dan kerja sama yang baik," ujarnya.
Mewujudkan upaya tersebut, langkah awal pihaknya telah melakukan pertemuan dengan para penyanyi, musisi, dan pekerja kreatif untuk menyatukan persepsi. "Kami bersama Pemkot Ambon dan tim telah bekerja untuk menyiapkan berbagai persiapan termasuk rencana aksi untuk mewujdukan hal tersebut," katanya.