Jakarta (Antara News) - Menteri BUMN Rini Soemarno meminta seluruh karyawan perusahaan milik negara lebih bekerja keras dan semangat mengembangkan usaha agar bisa bertepuk dada bahwa perekonomian Indonesia berkembang karena kontribusi utama dari BUMN.
"Banyak yang bilang BUMN ngaco, berantakan, rugi. Tapi kita harus bisa meyakinkan bahwa tuduhan itu tidak benar, dengan cara manajemen bekerja lebih keras, profesional dan mampu berkompetisi," kata Rini saat menyampaikan kuliah (minister lecture) kepada sekitar 1.000 orang pejabat dan satu tingkat dibawah direksi BUMN, di Jakarta Convention Center, Kamis.
Kuliah yang diberikan dalam rangkaian "Indonesia Business & Development Expo 2016" (IBDExpo) itu, selain memberi semangat kepada seluruh jajaran BUMN, juga sekaligus merespon pernyataan Wapres Jusuf Kalla yang menyatakan bahwa BUMN harus dikelola secara efisien agar mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga di regional dan global.
"Tadi Pak JK menyebutkan bahwa perusahaan bisa madu dan berkembang bukan karena perusahaan, tetapi sumber daya manusianya," ujar Rini.
Untuk itu tambahnya, dalam membangun BUMN dalam dua tahun terakhir dirinya selalu menekankan perlunya peningkatan profesionalitas BUMN itu sendiri.
"Kita harus menunjukkan kepada semua pihak bahwa BUMN bekerja, BUMN beroperasi untuk meningkatkan kontribusi kepada negara dan memikirkan bagaimana memajukan kemakmuran rakyat," tegasnya.
Untuk itu tambah Rini, dirinya akan semakin sering berkunjung ke BUMN, baik daerah maupun kantor pusat melihat langsung aktivitias perusahaan dan meminta evaluasi secara berkala.
"Dengan begitu BUMN bisa tampil makin kuat dalam menghadapi globalisasi di tengah kompetisi yang makin besar dan terbuka," ujarnya.
Menyoroti mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2016, Rini mengatakan hal itu tidak menjadi memperkecil peluang bisnis BUMN, namun justru membuka ruang untuk berkembang tidak saja menggarap pasar lokal, tetapi juga pasar ekspor yang semakin luas.
Untuk menangkap peluang-peluang yang lebih besar tersebut, Rini mendorong BUMN untuk menjalin sinergi satu-sama lain sehingga terjadi efisiensi usaha yang lebih besar. "Tujuan sinergi itu adalah memacu efisiensi perusahaan sehingga bisa lebih kompetitif karena akan tercipta nilai tambah dari suatu produk dan layanan di masyarakat," tuturnya.
Ia mencontohkan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dan PT Perkebuna Nusantara (PTPN) sama-sama menghasilkan teh putih. "Daripada masing-masing memiliki produk yang sama (teh putih), lebih baik 'brand'-nya (merek) disatukan sehingga kapasitas lebih besar, lebih berkualitas dan lebih mudah menembus pasar ekspor dunia," imbuhnya.