Baubau (Antara News) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Baubau menerapkan pola "jemput bola" dalam pelayanan akte kelahiran anak di setiap sekolah dan rumah sakit di daerah itu.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubau Hj Wa Ode Nahrat di Baubau mengatakan sistem jemput bola tersebut dilakukan setelah saran yang disampaikan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri saat berkunjung di kota yang memiliki objek wisata sejarah "benteng keraton terluas" di dunia itu beberapa waktu lalu.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, maka kami langsung membuat surat ke sekolah dan rumah sakit, sehingga bila ada ibu yang melahirkan, kami langsung mencetakkan akte kelahiran anaknya," ujarnya.
Begitu pula siswa di sekolah yang sudah memiliki akte kelahiran, tetapi masih dalam bentuk format lama, akan diganti dengan format akte kelahiran yang baru, sehingga nanti bisa terdata dalam sistem di kantor DukCapil.
"Jadi kami bisa mencetak akte kelahiran anak, dan mengantarkan langsung ke sekolah atau rumah sakit, sehingga orang tua tidak perlu repot datang ke kantor dukcapil," ujarnya seraya mengatakan, pengurusan akte kelahiran itu tidak dipungut biaya alias gratis.
Ia minta pihak sekolah yang berurusan akte kelahiran agar jumlah anak murid yang dikumpul datanya bisa mencapai 50 hingga 100 orang anak, sehingga pihak Dinas DukCapil hanya tinggal menjemput di sekolah masing-masing itu.
Dia menambahkan, dalam menerbitkan dokumen kependudukan itu, pihak Dinas Dukcapil tidak hanya menerbitkan akte kelahiran, tetapi juga kartu keluarga, kartu tanda penduduk, akte kematian, akte identitas anak dan akte perkawaninan non muslim.
"Dalam melayani pengurusan dokumen kependudukan masyarakat ini, kami biasanya terpaksa menggunakan teras kantor karena kondisi ruangan yang terbatas, sementara masyarakat yang datang mengurus dokumen itu mencapai 100-an orang setiap hari.