Kendari (Antara News) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan manajemen dan peningkatan kapasitas pengelola organisasi olahraga yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Ketua KONI Sultra Lukman Abunawas di Kendari, Senin, mengatakan pencapaian visi dan misi organisasi olahraga terwujud jika diawaki personil atau pengurus yang memiliki kematangan mengelola organisasi dan sumber daya manusia handal.
"Jujur saja sumber daya pengelola organisasi olahraga di daerah ini berjalan karena semangat dan hobi. Maka melalui pelatihan yang diselenggarakan Kemenpora akan mengubah cara berpikir pengelola organisasi olahraga," kata Lukman Abunawas.
Ia mengharapkan peserta pelatihan dapat menerapkan ilmu dan wawasan yang diperoleh melalui pelatihan untuk perbaikan pengelolaan organisasi masing=masing cabang olahraga.
Kepala Bidang Asisten Deputi Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora Agus Leksmana mengatakan sumber daya manusia pengelola organisasi keolahragaan vital dalam upaya mewujudkan pembinaan atlet menuju prestasi.
"Kemenpora terus mendorong terpenuhinya sumber daya pengelola organisasi di daerah sebagai ujung tombak pembinaan atlet. Pengurus cabang olahraga maupun organisasi olahraga harus ditingkatkan kapasitasnya," kata Agus.
Pelatihan manajemen organisasi olahraga diikuti 80 peserta utusan dari pengurus cabang olahraga, unsur KONI daerah, Dinas Pemuda dan Olahraga serta pengurus olahraga fungsional.
Pembicara dalam pelatihan manajemen organisasi olahraga dan peningkatan kapasitas pengurus olahraga menghadirkan praktisi, yakni Ketua Asosiasi Tinju Indonesia Manahan Situmorang, akademisi Asrafi Achmad dari Universitas Halu Oleo Kendari, Ketua Badan Sertifikasi Akreditasi Nasional Kelahragaan DR Anwar dan pengurus KONI Sultra Ashar.
Kepala Badan Sertifikasi dan akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) Dr Anwar mengatakan komponen pengelola organisasi olahraga harus ditata untuk mengoptimalkan pembinaan olahraga.
"Ke depan para wasit sebagai hakim dalam pertandinga, pelatih yang mendampingi atlet dan pengurus organisasi olahraga yang menjalankan organisasi harus memiliki tolok ukur," kata Anwar.