Kendari (Antara News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara meminta nelayan di daerah itu menggunakan alat tangkap ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan kerusakan biota laut.
"Dalam setiap kesempatan kami selalu mengimbau nelayan dapat menjaga kelestarian perikanan dan kelautan karena dapat meningkatkan produksi tangkapan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra, Askabul Kijo di Kendari, Minggu.
Menurut dia, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan bertujuan untuk mencegah kerusakan biota laut yang bisa menimbulkan berkurangnya populasi ikan.
"Bila populasi ikan itu berkurang maka berdampak terhadap pendapatan nelayan," katanya.
Dia mengatakan, alat tangkap ramah lingkungan dapat memberikan nilai tambah bagi nelayan karena melimpah pendapatan tangkapan ikan.
"Kami yakin jika nelayan memakai alat tangkap ramah lingkungan dapat meningkatkan kesejahteraan. Karena itu kami mengajak nelayan agar menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan dengan tidak merusak habitat dan ekosistem laut," ujarnya.
Dia menjelaskan, Sultra memiliki potensi perikanan kelautan yang sangat menjanjikan karena didukung luas lautan sekitar 70 persen dari total luas wilayah Sultra.
"Potensi perikanan kelautan luar biasa itu harus kita benar-benar jaga kelestariannya dengan cara menjadi nelayan yang baik atau tidak merusak lingkungan perairan dengan cara menggunakan alat tangkap ramah lingkungan," katanya.