Kendari (Antara News) - Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Amiruddin mengatakan di wilayah perairan laut Wakatobi terjadi kecelakaan laut rata-rata tiga kali/bulan.
"Tingginya angka kecelakaan laut di wilayah perairan laut Wakatobi, mendapat perhatian dari Badan SAR Nasional, sehingga mendirikan Pos SAR di Wakatobi," katanya di Kendari, Rabu.
Menurut dia, di wilayah perairan laut Wakatobi sering terjadi kecelakaan laut karena wilayah kabupaten itu 97 persen terdiri dari perairan laut.
Selain itu kata dia, wilayah kabupaten yang menjadi tujuan wisata dunia itu, juga berbatasan langsung dengan laut Banda yang terkenal dengan gelombang lautnya tinggi dan ganas.
"Hal lain yang juga menjadi salah satu penyebab tingginya kasus kecelakaan laut di Wakatobi adalah sarana kapal yang dimiliki nelayan atau pun pengguna jasa transportasi laut yang tidak memadai," katanya.
Hampir setiap saat kata dia, ada saja nelayan atau kapal pelayaran rakyat di wilayah Wakatobi dilaporkan mengalami kerusakan mesin akibat mesin yang dipakai sudah berumur tua.
"Dalam kondisi mesin yang sudah tua itu, warga di pesisir tetap nekad melaut karena sudah terbiasa, tampa mempedulikan resiko bagi keselamatan yang begitu tinggi," katanya.
Ia mengatakan, Basarnas menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah yang mendukung pembentukan pos SAR Wakatobi sehingga makin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Basarnas membawa misi kemanusiaan. Basarnas mengalami suatu kesuksesan manakala menyelamatkan nyawa manusia dari musibah," katanya