Pulau Bokori, salah satu pulau kecil berpasir putih yang terletak kurang lebih lima mil laut dari mulut Teluk Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mejangkau pulau pasir yang hanya ditumbuhi tanaman kelapa dan pohon cemara itu dengan kapal motor dari Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sultra, hanya butuh waktu kurang lebih 30 menit.
Bahkan dari titik terdekat dengan daratan Sultra di Seropia, menjangkau Pulau Bokori yang eksotis itu hanya butuh waktu tempuh kurang dari 10 menit.
Namun sebegitu dekat dan mudah menjangkau pulau dengan sejuta pesona itu, keunikan dan keindahan panorama alam yang ditawarkan belum menjadi magnet bagi para wiatawasan untuk menikmatinya.
Menyadari hal itu, Pemerintah Provinsi Sultra tahun ini mencoba membuat terbosan baru, menggelar Festival Pulau Bokori sebagai upaya memperkenalkan keunikkan dan keindahan panorama alam pulau tersebut kepada masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Meski Festival Pulau Bokori tersebut baru akan digelar 29 Oktober sampai 1 November 2015, namun Gubernur Sultra Nur Alam pada Senin (12/10) di Kendari, telah meluncurkan berbagai kegiatan utama yang akan memeriahkan festival tersebut.
Sejumlah kegiatan Festival Pulau Bokori 2015 yang diluncrukan gubernur tersebut antara lain turnamen kejuaraan nasional pertandingan voli pantai, lomba memancing, lomba menulis tentang pariwisata versi jurnalis dan lomba menulis pariwisata untuk umum.
"Kita menggelar festival Pulau Bokori ini sebagai upaya mempromosikan kawasan Pulau Bokori sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia di Sultra," kata Gubernur Nur Alam saat meluncurkan berbagai kegiatan yang akan memeriahkan Festival Pulau Bokori 2015 tersebut.
Menurut dia, Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia memilih menyelenggarakan kejuaraan nasional (kejurnas) voli pantai di Pulau Bokori, karena Pulau Bokori memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan wilayah-wilayah pantai lainnya di Indonesia.
Pasir di wilayah pesisir Pulau Bokori, katanya, memenuhi standar nasional untuk kegiatan voli pantai, yang memiliki butiran sekitar tiga milimeter, sehingga layak menjadi lokasi penyelenggaraan kejurnas cabang olahraga tersebut.
"Kita harapkan ke depan Pulau Bokori dapat ditunjuk sebagap lokasi kegiatan penyelenggaraan kejuaraan Bola Voli Pantai tingkat Asean maupun Internasional," katanya.
Sementara itu Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso sebagai Ketua Penyelenggara Kejuaraan Nasional Voli Pantai di Pulau Bokori mengatakan, tim yang akan berlaga dalam kejurnas tersebut sebanyak 75 peserta.
"Kami sudah siap mengamankan penyelenggaraan kegiataan itu, termasuk mengamankan para tim voli pantai dari berbagai daerah yang akan berlaga dalam kejuaraan tersebut," katanya.
Tidak Kalah Indah
Gubernur Sultra Nur Alam menilai Pulau Bokori yang secara adminitrasi masuk wilayah Kabupaten Konawe, tidak kalah indah dibandingkan dengan keindahan alam bawah laut kawasan Wakatobi yang saat ini sudah menjadi daerah tujuan wisata dunia.
Di kawasan wisata bahari Wakatobi pengunjung dapat menikmati keindahan alam bawah laut yang dihuni 750 jenis tembu karang dan 942 jenis ikan serta biota laut lainnya, sedangkan di Pulau Bokori selain menikmati keindahan alam bawah laut, pengunjung juga dapat memanjakan diri di hamparan pasir putih di sekeliling pantai.
"Kita akui, Wakatobi memang memiliki daya tarik luar biasa karena keindahan alam bawah lautnya yang sangat eksotis, namun saya berkeyakinan, jika Pulau Bokori diperkenalkan kepada dunia, daya tarik yang ditawarkannya tidak kalah dari daya tarik wisata bahari Wakatobi," kata Nur Alam.
Sebagai Gubenrur Sultra, Nur Alam mengaku selama ini belum mempromosikan keindahan alam Pulau Bokori secara luas kepada dunia luar karena masih berkosentrasi membenahi berbagai fasilitas pendukung di pulau itu, terutama fasilitas air bersih dan ketersediaan energi listrik termasuk cotage tempat para pengunjung beristrahat.
"Sekarang ini, segala fasilitas pendukung tersebut telah tersedia di Pulau Bokori. Oleh karena itu, mulai tahun ini kita menggelar Festival Pulau Bokori, sebagai ajang untuk memperkenalkan berbabagi keunikan menarik yang ditawarkan Pulau Bokori," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPRD Sultra Nursalam Lada mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Sultra menggelar Festival Pulau Bokori sebagai ajang mempromosikan keunikan Pulau Bokori tersebut.
Namun seyogyanya upaya itu diikuti dengan langkah-langkah nyata mendorong terbukanya jalur transportasi yang menghubungkan wilayah Sultra dengan daerah-daerah lain di Indonesia seperti Bali, Manado, Ambon, Lombok, Raja Ampat dan lain-lain.
"Dengan terbukanya jalur transportasi yang menghubungkan wilayah Sultra dengan berbagai daerah di Indonesia, maka para wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang berkunjung di daerah lain seperti di Bali, Raja Ampat ata Lombok, dapat dengan mudah melanjutkan perjalanan ke Sultra," katanya.
Tanpa terbukanya jalur transportasi yang menghubungkan Sultra dengan dunia luar kata Nursalam, maka sekencang apa apun Pemerintah Provinsi Sultra mempromosikan pariwisata di daerah ini, akan tetap sulit untuk menarik minat wisatawan mengunjungi berbagai obyek wisata di daerah ini.
"Para wisatawan baru bisa tertarik mengunjungi suatu daerah wisata, kalau di daerah tersebut mudah dijangkau dan transportasi yang menghubungkannya dengan dunia luar lancar," katanya.
Kebutuhan Hati
Dalam pandangan Gubernur Sultra Nur Alam, pariwisata merupakan kebutuhan hati manusia normal yang suka akan keindahan, kenyamanan, suka hiburan dan jauh dari berbagai hiruk pikuk serta kepenatan.
"Selama manusia masih merasakan keindahan, menyukai menyamanan dan suka hiburan, dunia pariwisata akan terus berkembang maju dari tahun ke tahun," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Provinsi Sultra menjadikan pariwisata sebagai salah satu dari lima sektor prioritas pembangunan di daerah ini.
Wilayah Provinsi Sultra yang saat ini terdiri dari 15 kabupaten dan dua kota, memiliki banyak obyek pariwisata yang menawarkan berbagai macam keindahan.
Berbagai obyek wisata tersebut antara lain obyek wisata bahari Wakatobi, Pulau Bokori, Pulau Hari di Konawe Selatan, Pulau Sagori di Bombana dan Pulau Labengki di Konawe Utara.
Selain itu juga terdapat air terjun Moramo di Konawe Selatan, air terjun Tirta Rimba di Kota Baubau, Pantai Toronipa di Konawe dan Keraton Buton di Kota Baubau.
Penyelenggaraan Festival Pulau Bokori yang akan dirangkaikan dengan penyelenggaraan turnamen Kejuaraan Nasional Bola Voli Pantai dalam waktu dekat ini, akan menjadi ajang memperkenalkan berbagai obyek wisata yang dimiliki Sultra tersebut.
"Seluruh pemerintah kabupaten dan kota se-Sultra akan ikut ambil bagian dalam Festival tersebut dengan memperkenalkan obyek wisata di daerah masing-masing," kata Gubernur Nur Alam.
Diharapkan melalui Festival Pulau Bokori tersebut yang akan disaksikan oleh para tim bola voli pantai utusan dari seluruh provinsi di Indonesia itu, berbagai objek wisata Sultra bisa dikenal di berbagai daerah, bahkan mancanegara.
"Kita akan terus membuka jaringan transportasi yang menghubungkan Sultra dengan berbagai daerah di Indonesia, sehingga daerah ini akan menjadi tempat para wisatawan berlibur atau sambil bekerja," katanya.