Kendari (Antara News) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pelatihan dan Orientasi Peningkatan Manajemen Pengelola Pengurus Masjid se-Sultra tahun 2015.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kendari selama tiga hari, yakni 12-14 Agustus itu dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Mohamad Ali Irfan di Kendari, Kamis.
Kakanwil menjelaskan arti pentingnya pemahaman pengurus dalam mengelola masjid sebagai rumah ibadah di Tanah Air yang telah menunjukan peran cukup besar dalam pembinaan umat.
"Melalui masjid, umat mendapatkan tempaan ruhiyah dan intelektual sehingga memiliki kekuatan akidah dan pengetahuan agama yang cukup luas. Dalam konteks ini, masjid sebagai pusat pembinaan umat harus dikelola dengan baik dan profesional," katanya.
Pengelolaan masjid yang profesional, kata Irfan, yakni menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan pembinaan keumatan dan tidak hanya dari segi spritual saja, tetapi juga segi syariah dan segi ekonomi syariah.
"Selama ini masjid hanya digunakan pusat ritual, yakni untuk ibadah salat saja. Itu model yang kurang benar. Harusnya masjid bisa lebih dikembangkan menjadi madrasah, tempat konsultasi hukum Islam, tempat yang bisa menghasilkan uang atau bisnis centre," katanya.
Irfan berharap kepada peserta kegiatan itu benar-benar bisa menerapkan pengelolaan masjid secara profesional sehingga bisa menghilangkan stigma masjid hanya untuk tempat ritual.
Ketua panitia kegiatan, Abdul Rauf melaporkan kegiatan itu diikuti 25 peserta dari 12 kabupaten kota se-Sultra.
Hadir pada pembukaan kegiatan tersebut, Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) dan Pembinaan Syariah (Binsyar), HM Sabir, bersama sejumlah pejabat eselon IV lingkup Kanwil Kemenag Sultra.