Kendari (Antara News) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode Muhammad Saidin mengatakan bahwa perjuangan Pemerintah Provinsi Sultra untuk membangun jembatan Bahteramas di Kota Kendari yang sempat tersendat akhirnya terwujud.
"Syukur Alhamdulillah, setelah Gubernur Sultra Nur Alam, meyakinkan kepada pemerintah pusat terkait fungsi dan manfaat dibangunnya jembatan Bahteramas ini, maka pemerintah pusat mendukungnya yang ditandai dengan penandatanganan sejumlah MoU di Jakarta beberapa hari lalu," kata Saidin, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, anggaran pembangunan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Kandai Kecamatan Kendari dengan Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli itu akan menelan dana APBN sekitar Rp750 miliar dan pemanfaatan dana tersebut secara bertahap selama tiga tahun, di mana tahun 2015 akan cair sekitar Rp250 miliar.
Pembangunan jembatan Bahteramas di perairan Teluk Kendari itu memiliki panjang bentangan sekitar 1.300 meter dengan ketinggian jembatan yang diukur saat air laut pasang sekitar tujuh meter atau setinggi ukuran kapal milik PT Pelni yang melewati perairan teluk itu dan bersandar di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Mantan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Sultra itu mengungkapkan, selama dua tahun terakhir ini rencana pembangunan jembatan tersebut sempat tersendat karena berbagai alasan tertentu, terutama masalah teknis, sehingga pemerintah daerah berusaha memenuhi segala syarat yang dipersyaratkan, akhirnya mulai tahun ini bisa dilaksanakan.
"Memang banyak polemik terkait rencana pembangunan jembatan Bahteramas di eks kota tua Kendari itu, terutama ada dari kelompok-kelompok yang tidak senang terhadap keberadaan bangunan monumental itu," ujar Saidin.
Namun setelah pihak Pemerintah Provinsi Sultra membicarakan lebih panjang dengan pemerintah pusat baik Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, PT Pelindo dan pihak TNI-AL terkait asas manfaat jembatan ini, sehingga saat ini tinggal menunggu pemenang tender proyek tersebut.
Terkait masih adanya dua dua bangunan yang belum dirobohkan di kawasan pembangunan jembatan itu, ia mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menuntaskannya, dengan mempersiapkan alat berat untuk untuk menggusur bangunan yang tersisa itu.
"Memang ada satu dua bangunan yang belum digusur, karena proses ganti rugi bangunan yang ditangani langsung Biro Pemerintahan Setda Provinsi Sultra bersama Dinas Pendapatan dan Aset Daerah belum terealisasi, tapi itu tidak ada masalah lagi untuk dibayarkan," ujarnya.
Ia juga menambahkan, kalau proyek itu selesai dibangun, maka akan memberi nilai manfaat dan berdampak sosial bagi perekonomian masyarakat, terutama dapat meningkatkan volume pengangkutan barang, aktivitas perdagangan dan menciptakan lapangan kerja baru untuk masyarakat Kota Kendari.