Kupang (Antara News) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengimbau Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya untuk menertibkan dan memeriksa kembali ijasah-ijasah yang dimiliki oleh para pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya minta bapak gubernur dan wakil gubernur bisa melakukan penertiban dan pengecekan kembali ijasah-ijasah pegawainya untuk mencegah terjadi pemalsuan gelar," katanya dalam dialog interaktif bersama sejumlah dosen dan mahasiswa di Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Senin.
Menurutnya maraknya peredaran ijasah palsu dengan munculnya universitas-universitas yang tidak memilki izin saat ini meresahkan masyarakat yang mengkulihkan anak-anaknya di univeersitas-universitas.
Menurutnya pemalsuan ijasah merupakan tindakan yang tidak terpuji karena hal tersebut menyangkut masalah moral.
Selain mengimbau untuk memeriksa ijasah PNS ia juga mengatakan, agar semua rektor di semua Universitas juga melakukan hal yang sama dengan cara mengecek ijasah-ijasah dari semua dosennya.
"Saya telah mengeluarkan surat edaran kepada semua rektor-rektor di semua universitas untuk segera memeriksa kepemilikan ijasah yang palsu, jika ditemukan langsung ditindak," tuturnya.
Hal ini sangat penting karena menurutnya, dosen merupakan pengajar, sehingga pemeriksaan ijasah ini bertujuan agar tidak terjadi pembodohan yang dilakukan oleh dosen-dosen yang tidak memiliki gelar yang sah.
Sementara itu, menanggapi imbauan dari Menristek Dikti tersebut, Gubernur Frans mengatakan akan segera melakukan pemeriksaan ijasah di kalangan PNS yangf bekerja di pemerintahan provinsi.
"Nanti kita akan segera melakukan hal tersebut, pemeriksaan secara intensif sehingga mencari tahu siapa saja memiliki ijasah palsu," katanya.
Namun ketika ditanyam, kepastiannya kapan akan dimulai pemeriksaan, ia mengatakan tidak akan memberitahukannya saat ini, semuanya akan dadakan.
Sebelumnya Menristek Dikti Muhammad Nasir mendatangi dua kampus nakal penjual ijazah. Kampus pertama yang dikunjungi Nasir adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga di"Jalan Jenderal Soedirman Km 31 No 2 Kota Bekasi.
Manurut Nasir, dia sudah dilapori bahwa kampus di Bekasi ini menjual ijazah palsu sejak 2012. Dia mengancam akan menutup kampus yang berdiri sejak 25 Januari 1999 itu. Setelah itu Nasir melanjutkan inspeksinya ke University of Berkley Michigan America. Lembaga pendidikan ini berada di"gedung Yanarti, Jalan Proklamasi, Jakarta"Pusat. "Saya pastikan tempat ini hanya memiliki izin sebagai tempat kursus. Bukan tempat kuliah perguruan tinggi,"ujar Nasir.
Nasir juga kemudian mengancam akan mencopot rektor yang menggunakan gelar palsu yang diduga diperoleh melalui cara-cara ilegal.