Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari tengah membangun kantong-kantong lumpur pada beberapa anak sungai yang bermuara di Teluk Kendari guna menahan laju pendangkalan atau sedimentasi teluk tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, Syarif Sajang, di Kendari, Kamis, mengatakan pembangunan kantong lumpur tersebut merupakan bagian dari pembangunan tambat labuh teluk Kendari.
"Untuk meminimalisasi laju sedimentasi, Pemkot Kendari bekerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara kini sedang menata kawasan pelabuhan yang ada di sekitar Teluk Kendari dengan membuat kawasan 'smart point'. Pembangunan kantong lumpur ini sudah termasuk bagian dari pembangunan tambat labuh yang merupakan kawasan smart point," katanya.
Menurutnya, pembangunan kantong lumpur tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjawab dari permasalahan pendangkalan teluk yang sudah sulit terbendung.
"Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat dikhawatirkan akan menimbulkan bencana bagi warga sekitar," katanya.
Menurut Syarif, sedimen atau lumpur yang menyebabkan pendangkalan teluk tersebut bersumber dari beberapa sungai yang bermuara di Teluk Kendari.
"Laju sedimen juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia di sekitar teluk yang masih kurang perhatian terhadap kelestarian teluk karena selalu membuang sampah di teluk. Volumenya terus mengalami peningkatan dan ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan warga dan ekosistem," katanya.
Jika laju peningkatan sedimentasi itu tidak terkendali, kata Syarif, maka suatu saat akan menjadi bencana karena Teluk Kendari tidak mampu lagi menampung saat terjadi pasang tinggi air laut.
Kerugian yang ditimbulkan, katanya, akan sangat besar jika tidak diantisipasi dari sekarang, sebab terdapat lebih dari 100 ribu jiwa yang bermukim di sekitar Teluk Kendari berpotensi terkena dampak bencana.
"Sebagai penanggung jawab pemerintahan, saya tentu tidak ingin hal itu terjadi sehingga diperlukan kemauan politik yang kuat dari semua pihak terkait," katanya.