Kendari (Antara News) - PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng lembaga survei Indo Barometer untuk melakukan survei terhadap calon-calon bupati yang akan diusung PDIP dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada Desember 2015.
Ketua PDIP Sultra Hugua di Kendari, Minggu mengatakan pihak mengandeng lembaga survei Indo Barometer yang melakukan survei calon-calon kepala daerah itu karena lembaga survei tersebut cukup kredibel dan terpercaya.
"Pengalaman kami di beberapa pilkada di Sultra, hasil survei dari Indo Barometer yang kami gunakan menyurvei calon-calon kepala daerah, belum pernah meleset," katanya.
Kalau terdapat perbedaan antara hasil survei dengan hasil perhitungan suara setelah pemungutan suara, maka perbedaannya tidak sampai melampaui angka dua poin.
Yang pasti kata dia, calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tertingggi menurut hasil survei Indo Barometer, calon yang bersangkutan selalu terpilih jadi kepala daerah.
"Makanya, kami dari PDIP sangat percaya dengan lembaga survei Indo Barometer sehingga mengangdeng lembaga tersebut untuk menyurvei calon-calon bupati yang akan dicalonkan PDIP dalam pilkada serentak nanti," katanya.
Menurut dia, keputusan menggunakan instrumen lembaga survei dalam menentukan calon kepala daerah dari PDIP dalam pilkada, berlaku secara nasional di internal partai.
Setiap kandidat kepala daerah yang mendaftarkan diri di PDIP kata, yang bersangkutan harus bersedia disurvei dan mau menerima hasil survei.
"Artinya, saat yang bersangkutan digugurkan dari calon kepala daerah dari PDIP, yang menggugurkan sesugguhnya bukan PDIP tapi elektabilitas yang bersangkutan sendiri," katanya.
Menurut dia, hasil survesi sangat membantu calon kepala daerah untuk tidak melangkah terlalu jauh dalam proses pilkada.
Dengan begitu ujarnya biaya yang dikeluarkan seorang kandidat dalam mengikuti proses pilkada tidak terlalu banyak.