Makassar (Antara News) - Muktamar Muhammadiyah ke-47 dan Muktamar Aisyiyah satu abad di Makassar pada 3-7 Agustus mendatang akan melibatkan sekitar 6.000 orang, diluar peserta peninjau dan penggembira dari seluruh Indonesia.
"Insya Allah, kami mohon dukungan dan ijinnya, pada awal Agustus nanti, Kota Makassar akan dipinjam untuk menjadi Kota Muhammadiyah," kata Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin seusai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, di Makassar, Kamis.
Kedatangan Din Syamsuddin menemui gubernur selain untuk bersilaturahim juga untuk melaporkan kesiapan penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang akan dipusatkan di Kota Makassar.
"Sekarang ini, kesiapan sudah 90 persen. Termasuk arena Muktamar dan akomodasi juga sudah siap. Selain hotel, wisma, dan losmen, ada juga yang menginap di rumah-rumah warga Muhammadiyah. Semua persiapan sudah berjalan dengan baik. Bahkan, ada juga kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Maros dan Gowa," terangnya.
Din Syamsuddin menambahkan, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut. Diantaranya, pawai taaruf, evaluasi agenda selama lima tahun dan merancang program-program baru, serta pemilihan kepengurusan baru.
Sementara, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, menyambut baik dilaksanakannya Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut di Kota Makassar. Ia berjanji akan mendukung penuh kesuksesan acara tersebut.
"Kami sangat antusias dengan kegiatan ini, karena memang Muktamar ini adalah perhelatan besar yang akan dihadiri warga Muhammadiyah dari seluruh Indonesia," kata Syahrul.
Syahrul menambahkan, koordinasi antara Pemprov Sulsel dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel serta panitia lokal Muktamar sudah berjalan selama ini, untuk menyukseskan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan digelar Agustus nanti.
"Hampir semua event yang dilaksanakan di Sulsel, khususnya Kota Makassar berjalan dengan baik dan sukses. Kami siap mendukung," ujarnya.