Raha (Antara News) -Pascakenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), nelayan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sulit melaut karena kemampuan membeli BBM solar semakin terbatas.
"Kami berharap pemerintah dapat meninjau kembali kenaikkan harga BBM dan memikirkan nasib kami para nelayan," kata Ketua Asosiasi Masyarakat Pesisir Desa Lagasa (AMPEDEL) Muna, Machdin di Raha, Rabu.
Menurut dia, pascapemerintah menaikkan harga BBM dua hari lalu, nelayan di Muna terutama di Lagasa semakin sulit mendapatkan BBB.
Selain harga BBM yang dirasakan berat oleh para nelayan kata dia, untuk mendapatkan BBM di SPBU juga harus mengantri berjam-jam.
"Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM ini, akan membuat kami para nelayan semakin sulit meningkat kesejahteraan keluarga," katanya.
Hal itu kata dia dikarenakan harga berbagai kebutuhan pokok juga ikut naik, sementara pendapatan nelayan dari hasil melaut tidak meningkat.
"Bagaimana kesejahteraan kami para nelayan bisa meningkat kalau beban dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari semakin berat," katanya.
Oleh karena itu kata dia, pemerintah mesti memberikan kompensasi kepada para nelayan miskin untuk membeli BBM solar dengan harga lama, Rp5.500 per liter, sehingga biaya operasional para nelayan tidak bertambah.