Jakarta (Antara News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir melepas Kapal Riset Baruna Jaya VIII yang merupakan armada ekspedisi sejumlah ilmuwan dan mahasiswa menuju Laut Sulawesi dan perairan kawasan timur Indonesia untuk menggali potensi di dalamnya.
"Luas laut kita lebih luas daripada darat, jika kita mau kembangkan laut tentu akan sangat bermanfaat. Untuk itu, di sinilah arti penting dari ekspedisi untuk meneliti kelautan kita," kata Nasir di Muara Baru, Jakarta Utara, Jumat.
Pelayaran tersebut mengambil nama Ekspedisi Widya Nusantara 2014 dan akan berlangsung selama 34 hari dimulai pada 14 November-16 Desember 2014.
Ekspedisi menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya VIII dengan titik awal keberangkatan di Pelabuhan Perikanan Nizam Zaman, Muara Baru, Jakarta pada Jumat.
Kegiatan penelusuran di lautan itu juga merupakan bagian dari penyelenggaraan Hari Nusantara 2014 yang dilaksanakan di Kota Baru, Kalimantaan Selatan pada 13 Desember 2014.
Ekspedisi melibatkan 41 peneliti perpaduan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan sejumlah mahasiswa dalam negeri serta luar negeri.
Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin mengatakan ekspedisi tersebut memiliki dua tujuan utama.
Pertama, mengungkap potensi perairan laut Sulawesi yang belum terjamah oleh penelitian laut dalam di Indonesia.
"Informasi ilmiah mengenai karakteristik laut masih tergolong langka," katanya.
Kedua, kata Zainal, mengkaji sirkulasi dan ekosistem perairan Indonesia di bawah pengaruh variabilitas Samudera Pasifik dengan rute dari perairan dangkal kurang dari 60 meter di bawah permukaan laut, seperti Laut Jawa, perairan laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter, seperti Laut Flores/Laut Banda bagian barat, hingga laut Maluku yang menjadi salah satu lintasan Arus Lintas Indonesia (Arlindo).