Incheon (Antara News) - Tim tenis meja putra Indonesia gagal meraih medali emas pada Asian Paragames 2014 di Songdu Global University Gymnasium Incheon, Korea Selatan, setelah pada babak final Jumat, dikalahkan Tiongkok, 0-3.
Pada partai pertama yang memainkan nomor tunggal, Indonesia yang menurunkan David Jakobs sebenarnya berpeluang besar mengalahkan Tiongkok yang menurunkan pemain Ma Lin karena sudah unggul 2-0 (11-6,12-10).
Tetapi pada game ketiga atau menentukan kemenangan pemain Indonesia ini, justru David kalah dengan skor 12-14 sehingga kedudukan menjadi 2-1. Pada games keempat kembali David dipaksa harua mengakui keunggulan pemain Tiongkok dengan skor 8-11 sehingga kedudukan menjadi 2-2.
Pada game kelima atau penentuan, permainan David menurun sebaliknya pemain Tiongkok tersebut justru menguasai pertandingan dan akhirnya David kalah 1-11 sehingga kedudukan 2-3 untuk Ma Lin.
Pada partai kedua yang memainkan partai tunggal putra, Indonesia menurunkan Komet Akbar sedangkan Tiongkok menurunkan Lian Hao dan akhirnya juga dimenangkan pemain Tiongkok dengan angka 1-3.
Pada game pertama Komet Akbar kalah dari pemain Tiongkok dengan skor 3-11, kemudian game kedua juga kalah dengan skor 2-11 tetapi pada game ketiga Komet sempat menang dengan skor 11-7 sehingga kedudukan menjadi 1-2 untuk pemain Tiongkok tersebut.
Pada game keempat Komet Akbar kembali kalah dengan skor 5-11 sehingga kedudukan menjadi 1-3 untuk Lian Hao.
Pada partai ketiga yang memainkan nomor ganda putra, Indonesia menurunkan pasangan David Jakobs/Komet Akbar sedangkan Tiongkok menurunkan pasangan Lian Hao/Ma Lin.
Sebenarnya Indonesia bisa memperkecil ketertinggalannya sehingga harus dimainkan nomor kelima yang memainkan tunggal putra karena pasangan David/Komet sudah mampu unggul 2-0 (11-6,12-10) tetapi tiga game berikutnya dimenangkan pasangan Tiongkok dengan 12-14,6-11,1-11 sehingga kedudukan menjadi 2-3 untuk pasangan Tiongkok.
Komet Akbar mengatakan pada game ketiga pasangannya sempat unggul 10-7 tetapi kemudian mereka menyusul dan Indonesia justru kalah 12-14, setelah itu motivasi mereka semakin meningkat.
David Jakobs mengatakan kalau dirinya smepat menang pada partai pertama maka partai kedua berpeluang juga untuk menang. "Tapi ya' sudahlah, kita sudah berusaha keras," katanya.
Pelatih tenis meja Rima Ferdianto mengatakan meskipun Indonesia gagal di nomor beregu putra tetapi dirinya tetap bangga dengan prestasi pemainnya karena Indonesia bisa melebihi target perolehan medali.
Ia menyebutkan target awalnya adalah meraih satu emas, satu perak, dan empat perunggu tetapi Indonesia mendapatkan dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Dua medali emas dari cabang tenis meja ini diraih oleh David Jakobs dari nomor tunggal kelompok TT9-10 dan Agus Susanto dari nomor tunggal putra kelompok TT5.