Kupang (Antara News) - Aparat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur melakukan pengawasan terhadap sejumlah rumah kosong yang ditinggal penghuninya pulang kampung (mudik) untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarag di daerah masing-masing.
"Pengawasan juga dilakukan di sejumlah lokasi penting, seperti tempat ibadah dan lokasi-lokasi publik lainnya. Ini sesuai dengan prosedur tetap, tugas pengawasan terhadap sejumlah tempat publik dan rumah ibadah oleh aparat kepolisian," kata Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Brigader Jenderal Polisi I Ketut Untung Yoga Ana melalui Kabid Humas Ajun Komisaris Besar Polisi Okto Riwu di Kupang, Rabu.
Dia mengatakan hal itu menjawab antisipasi aparat kepolisian dalam menjaga situasi rumah warga menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah.
Ia menjelaskan sejumlah personel telah diterjunkan dalam pelaksanaan "Operasi Ketupat" untuk melakukan patroli rutin di sejumlah titik wilayah yang merupakan lokasi padat penduduk muslim, yang rumahnya dipastikan kosong karena melakukan mudik Lebaran.
Pelaksanaan patroli itu, katanya, akan juga disertai dengan koordinasi dengan pemerintah wilayah setempat, sehingga terjalin komunikasi yang baik bersama pemerintah dalam pelaksanaan pengamanan rumah warga tersebut.
"Kita juga melakukan koordinasi dengan masyarakat di sejumlah titik wilayah itu, sehingga bisa bersama-sama menjaga keamanan di wilayah tersebut," kata dia.
Selain itu, kata dia, warga yang melakukan mudik harus memastikan rumah yang ditinggal dalam keadaan terkunci secara sempurna dan semua yang bersifat bisa memantik kebakaran di dalam rumah dalam keadaan padam, supaya tidak terjadi kebakaran.
"Saya berharap warga memastikan seluruh pintu dan pagar rumah terkunci, sebelum pulang ke kampung halaman. Biasanya pelaku kejahatan melakukan pencurian atau perampokan karena ada kesempatan dan kelalaian pemilik rumah untuk menutup jendela dan pintu dengan benar," katanya.
Selain melakukan pengawasan dan patroli rutin di kompleks padat penduduk muslim, katanya, aparat juga dikerahkan untuk melakukan pengamanan di tempat ibadah, sejumlah pusat perbelanjaan, seperti mal, swalayan, pertokoan, serta kantor bank di wilayah Kota Kupang.
Dia mengatakan kekuatan yang diterjunkan untuk pengamanan Lebaran yang dikenal dengan "Operasi Ketupat 2014" adalah seperempat dari total personel polda dibantu aparat polres masing-masing wilayah, dibantu pasukan Satpol PP, serta pasukan bawah kendali operasi (BKO) TNI dari tiga angkatan.
Tentang sejumlah titik rawan gangguan kamtibmas di wilayah Kota Kupang, yang akan menjadi prioritas pengamanan, dia mengatakan, semua wilayah Kota Kupang menjadi prioritas pengamanan.
Gangguan kamtibmas, kata dia, bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sehingga kewaspadaan aparat yang diterjunkan selalu disiagakan, demi terciptanya suasana yang kondusif, aman, dan damai bagi pelaksanaan perayaan Idul Fitri.
Dia juga berharap, komponen masyarakat lainnya bisa bersama aparat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di wilayah masing-masing, sehingga secara keseluruhan kondisi kamtibmas bisa terjaga dengan baik.
Dia meminta masyarakat segera melapor ke kepolisian sektor terdekat, apabila ada tanda-tanda orang yang mencurigakan di kawasan setempat.
"Saya harap warga segera melapor, apabila menemukan hal-hal yang mencurigakan dan tidak 'main hakim' sendiri terhadap pelaku kejahatan. Polisi akan menindaklanjuti sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.