Kendari (Antara News) - Bertambahnya daftar tunggu calon jamaah haji di Sulawesi Tenggara merupakan indikator perbaikan kehidupan ekonomi masyarakat setempat yang semakin meningkat, kata Asisten I Setda Provinsi Sultra Sarifudin Safaa.
"Pertambahan daftar tunggu haji ini kita harus maknai bahwa kehidupan ekonomi masyarakat kita semakin membaik," kata Sarifuddin, usai menghadiri peluncuran Pendaftaran Haji khusus oleh Kemenag Sultra, di Kendari, Kamis (15/5) malam.
Menurutnya, selain indikator peningkatan kehidupan ekonomi warga, juga sebagai indikator untuk menakar kesadaran warga yang mampu untuk menunaikan ibadah haji ke Arab Saudi.
Di sisi lain, katanya, harus diakui bahwa pertambahan daftar tunggu calon haji tersebut berimbas pada waktu menanti untuk berangkat haji yang saat ini mencapai 14 tahun.
Menurutnya, bukan hanya calon haji reguler yang harus menunggu sampai 14 tahun lamanya, tetapi juga pendaftar calon haji khusus juga terus mengalami pertambahan.
"Bahkan informasi yang kami dapatkan dari Kemeneg Sultra, pendaftar haji khusus sudah harus menunggu masa pemberangkatan antara lima sampai enam tahun," katanya.
Kepala Bidang Haji dan Umroh Kemenag Sultra, Thamrin, mengatakan jika berdasarkan kuota normal pemberangkatan haji Sultra sebanyak 1.668 orang setiap tahun, maka masa menunggu pemberangkatan jika mendaftar hari ini sampai 14 tahun.
"Tetapi kalau kuota masih mengalami pemotongan 20 persen seperti tahun ini yang hanya memberangkatkan 1.335 orang, maka waktu menanti pemberangkatan bisa melebihi dari 14 tahun," katanya.