Makassar, (Antara News) - Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo mengunjungi kegiatan "ground breaking" Bendungan Karalloe di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, yang memiliki multifungsi bagi masyarakat sekitarnya.
"Bendungan ini diharapkan dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan baik oleh masyarakat, sehingga pemanfaatannya betul-betul dapat dirasakan," kata Syahrul seusai memberikan arahan dalam rangka percepatan pelaksanaan APBD/APBN Tahun 2014 di Makassar, Selasa.
Gubernur sebelum menuju ke Jeneponto, selain memberikan arahan juga menyosialisasikan Pergub Sulsel Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD TA 2014.
Khusus mengenai Bendungan Karalloe di Jeneponto, dia mengatakan kapasitas daya tampungnya mencapai 39,98 juta meter kubik dengan total pemanfaatan air sebesar 209,39 juta meter kubik.
Sementara pemanfaatan Karalloe ditujukan untuk air baku irigasi, kebutuhan industri domestik, indutri perkotaan, pembangkit listrik dan pariwisata.
Karena itu, kalau selama ini Kabupaten Jeneponto yang dikenal sebagai daerah yang cukup sulit mendapatkan air untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian ataupun industri, maka dengan adanya bendungan tersebut semua kendla sudah dapat teratasi.
Hal lainnya adalah Bendungan Karalloe juga dapat memberikan implikasi positif bagi masyarakat setempat dengan terciptanya objek wisata seperti Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Karena itu, keberadaan Bendungan Karalloe ini akan memberikan multi efek baik bagi masyarakat setempat, perkembangan ekonomi Kabupaten Jeneponto dan Sulsel pada umumnya," katanya.