Pangkep, Sulsel (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pemilihan umum merupakan sebuah keniscayaan dalam kehidupan berdemokrasi, sehingga bukanlah menjadi sesuatu hal yang harus ditakuti.
"Pemilu bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, tidak usah diseram-seramkan," kata Presiden dalam acara peresmian Pabrik Semen PT Tonasa Unit V di Pangkep, Sulawesi Selatan, Rabu.
Ia mengingatkan bahwa beberapa kali pemilu sebelumnya yang dilgelar di Indonesia ternyata berjalan tertib aman dan demokratis serta dunia internasional juga memberikan pujian.
Untuk itu, ujar dia, maka berbagai pihak juga diminta dapat menyelenggarakan pemilu dengan niat yang sama dan menjaga agar situasi sosial dan politik tetap terjaga dengan baik.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, situasi poltik provinsi yang dipimpinnya saat ini dinilai sangat kondusif. "Pesta demokrasi tidak perlu disikapi berlebihan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak berbagai pihak mulai penyelenggara pemilu, aparat hukum dan keamanan, insan pers, hingga masyarakat luas untuk menyukseskan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014.
"Pertama, marilah kita sukseskan penyelenggaraan Pemilu tahun 2014. Dunia mengakui dan mengapresiasi Pemilu sebelumnya seperti Pemilu 2009 dan 2004 yang dinilai damai, fair, dan demokratis," kata Presiden saat membuka penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional Pemantapan Pemilu Anggota DPR/DPD/DPRD Tahun 2014 di Jakarta, Selasa (11/2).
Menurut Presiden, dengan kesuksesan dari penyelenggaraan pemilu sebelumnya, maka saat ini juga saat yang baik untuk mengukir sejarah baru agar Pemilu 2014 juga berjalan sukses.
Untuk itu, ujar dia, berbagai pihak terkait juga harus mengambil dari penyelenggaraan Pemilu sebelumnya dengan meneruskan yang sudah baik dan menyempurnakan yang kurang baik.
Ia juga mengajak berbagai pihak menyadari kewenangan dan tanggung jawab masing-masing sesuai ketentuan yang berlaku serta bisa menyosialisasikan dan menjelaskan kepada rakyat terkait penyelenggaraan pemilu.
Menurut Yudhoyono, terdapat protes yang diarahkan kepada Presiden padahal protes tersebut bukan kewenangan dan amanat Presiden sesuai UU Pemilu.
Presiden juga mengajak dicegahnya pelanggaran pemilu termasuk intimidasi, kekerasan di antara kontestan pemilu, sehingga aparat diharapkan aktif mencegah hal tersebut. "Dalam kaitan ini saya mengajak elit politik menjaga kedamaian dan ketertiban pemilu. Kita cegah tindakan provokatif dan agitatif yang bisa menyulut emosi," tukasnya.