Makassar (Antara News) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan, La Ode Arumahi mengatakan, pihaknya mendorong relawan untuk membantu menekan angka golongan putih (Golput) yang tidak berperanserta dalam Pemilu.
"Para relawan itu akan dibekali pengetahuan tentang Pemilu yang selanjutnya akan membantu menyosialisasikan ke masyarakat agat partisipasi pemilih dapat meningkat pada Pemilu legeslatif dan presiden pada 2014," kata Arumahi di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, untuk menggerakkan relawan yang jumlahnya tak terbatas, telah diluncurkan "gerakan sejuta relawan" pada Senin (18/11), sekaligus rapat koordinasi pengawas Pemilu 2004.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, para mahasiswa dan pelajar turut diundang sekaligus diajak menjadi relawan, karena pemilih pada Pemilu 2014 generasi muda yang berstatus pelajar dan mahasiswa mencapai 30 persen.
"Dengan melibatkan kaum muda untuk memahami Pemilu, diharapkan angka golput bisa ditekan, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi dapat terlaksana optimal," katanya.
Menurut dia, belajar dari pesta demokrasi pada Pilgub dan Pilwali, angka partisipasi pemilih masih cukup rendah dengan jumlah pemilih masih di bawah 50 persen.
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, semua pihak termasuk masyarakat terdidik harus bersama-sama untuk meredam angka golput itu. Hal itu dinilai penting, karena salah satu kualitas Pemilu itu diukur dari tingkat partisipasi masyarakat, sekaligus menjadi tolok ukur legitimasi pemerintah dan dewan.
Untuk mencapai target tersebut, Bawaslu Sulsel berkomitmen mengawal Pemilu secara aktif.
"Salah satu caranya dengan membentuk tim relawan dan juga mitra pengawas, minimal satu orang per TPS," katanya.