Rumbia (ANTARA News) - Kecamatan Masaloka Raya, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini memperoleh dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) sebanyak Rp1,7 miliar.
Camat Masaloka Raya, La Angkata yang dihubungi di Masaloka Raya, Rabu mengatakan dana PNPM-MP yang dikucurkan di Masaloka Raya tersebut sebagian besar akan digunakan membangun infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan utama masyarakat desa.
Selain juga akan diperuntukan membantu usaha ekonomi produktif masyarakat melalui koperasi simpan pinjam.
"Instrastruktur pedesaan yang akan dibiayai dengan dana PNPM-MP itu, berupa pembangunan talut pemecah gelombang laut di lima desa pesisir dan pembangunan beberapa buah duiker jalan," katanya.
Menurut dia, keberadaan Talut pemecah ombak di lima wilayah desa pesisir tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena pada musim tertentu perkampungan warga selalu menjadi sasaran hantaman ombak besar.
Selain untuk mencegah abrasi di wilayah pesisir pantai perkampungan warga akibat hantaman gelombang laut kata dia, juga melindungi perahu-perahu nelayan dari gelombang laut saat di labuh di dekat pesisir pantai.
"Jadi keberadaan talut pemecah ombak itu berfungsi ganda, mencegah abrasi pantai akibat gelombang laut dan melindungi perahu para nelayan dari hantaman gelombang laut," katanya.
Sedangkan untuk kegiatan usaha ekonomi produktif melalui koperasi simpan pinjam diperuntukan bagi ibu-ibu yang menggeluti usaha bidang perikanan, ternak itik, termasuk budidaya rumput laut.
"Untuk mendapatkan bantuan PNPM-MP ini, ibu-ibu harus membentuk kelompok usaha. Melalui kelompok usaha itu Koperasi simpan Pinjam yang dibentuk masyarakat, akan menyalurkan dana bantuan tersebut disalurkan," katanya.
Ditanya berapa nilai bantuan yang akan diberikan kepada setiap kelompok, ia mengatakan teragantung dari jumlah anggota kelompok dan disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan usaha ekonomi produktif yang digeluti.
"Makin banyak jumlah anggota kelompoknya, makin besar bantuan pemberdayaan ekonomi yang diberikan," katanya tanpa menyebut nilai maksimal bantuan yang diberikan kepada masing-masing kelompok. (ANT).